Bisnis.com, JAKARTA – Lockdown yang bertujan mencegah penyebaran virus corona Covid-19 tidak akan dicabut dalam waktu dekat di Inggris karena masih pada tahap berbahaya, kata Menteri Luar Negeri Dominic Raab.
Dominic Raab pada Minggu (26/4/2020) malam WIB menolak seruan baru untuk pelonggaran pembatasan Covid-19 dan mengatakan pemerintah akan melanjutkan "dengan hati-hati" untuk menghindari gelombang kedua wabah.
Pemerintah berada di bawah tekanan kuat dari Partai Konservatif yang menghendaki pelonggaran langkah-langkah sosial yang ketat, yang dipicu kekhawatoran kerusakan perekonomian.
Pemimpin Partai Buruh Sir Keir Starmer juga meminta Perdana Menteri Boris Johnson untuk mengungkapkan "strategi keluar" dari pemberlakuan lockdown.
“Kita perlu memastikan langkah-langkah selanjutnya. Itulah sebabnya kami berjalan dengan sangat hati-hati dan kami berpegang teguh pada saran ilmiah dengan langkah-langkah penerapan jarak sosial pada saat ini sambil melakukan semua pekerjaan untuk memastikan kami siap pada waktunya untuk tahap selanjutnya,” kata Raab.
Dia sekaligus menepis seruan dari Starmer agar pemerintah mengendurkan lockdown. "Sampai kita bisa percaya diri, berdasarkan saran ilmiah, bahwa kita membuat langkah-langkah maju melindungi kehidupan, tetapi juga menjaga cara hidup kita. Mulai berspekulasi tentang langkah individu adalah tidak bertanggung jawab," ujarnya.
PM Johnson akan kembali bekerja di Downing Street pada Senin (27/4/2020), setelah menghabiskan 2 pekan terakhir untuk memulihkan diri dari serangan Covid-19 di kediaman resminya, Checkers.
Raab berkata, “Dia bersemangat. Dia bersiap untuk pergi [bekerja]. Dia berharap bisa memegang kembali kendali pada Senin.”