Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengalirkan bantuan senilai ratusan miliar dolar dalam satu bulan terakhir.
Anggaran bernilai sekitar US$881 miliar (Rp13.655 triliun, asumsi Rp15.500 per dolar AS) dari komponen-komponen utama paket bantuan pandemi virus corona (Covid-19) yang ditandatangani Trump menjadi undang-undang satu bulan lalu telah didistribusikan.
Tugas untuk mendistribusikan hampir separuh dari nilai stimulus sebesar US$2,2 triliun yang terkandung dalam Coronavirus Aid, Relief, dan Security Security (CARES) Act tersebut dibebankan kepada Departemen Keuangan AS.
Namun, langkah tanggap pemerintah AS tidak berhenti di situ.
“Kami memiliki respons fiskal dan moneter yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” ungkap Menteri Keuangan Steven Mnuchin pada Kamis (23/4/2020), seperti dilansir melalui Bloomberg.
Pada Jumat (24/4/2020), Presiden Trump berencana untuk menandatangani rencana stimulus lebih lanjut senilai US$484 miliar menjadi undang-undang. Paket ini di antaranya bertujuan untuk membantu usaha kecil, rumah sakit, dan pendanaan pengujian virus.
Baca Juga
Berikut adalah uraian aliran anggaran yang telah dikucurkan atau dialokasikan sejauh ini dari program-program stimulus AS:
1. Likuiditas Fed
Sekitar US$454 miliar diberikan kepada Mnuchin untuk digunakan sebagai penyokong bagi fasilitas pinjaman Federal Reserve.
Sejauh ini, Departemen Keuangan AS telah menyerahkan US$215 miliar dari Exchange Stabilization Fund untuk sembilan fasilitas The Fed yang berbeda. Bank sentral AS tersebut berencana untuk menyampaikan perincian penerima manfaat fasilitasnya melalui situs webnya.
2. Maskapai Penerbangan
Sejumlah maskapai penerbangan mengatakan akan berpartisipasi dalam program bantuan payroll yang dirancang khusus untuk industri ini, dengan bentuk hibah dan pinjaman berbunga rendah. Sejauh ini, mereka telah mengklaim US$21,6 miliar dari total US$50 miliar dalam bentuk bantuan yang tersedia.
3. Keamanan Nasional
CARES Act menyisihkan US$17 miliar untuk perusahaan-perusahaan yang dianggap penting bagi keamanan nasional. Sejauh ini, belum sedikit pun yang terpakai dari alokasi tersebut.
Mnuchin mengatakan uang ini diperuntukkan perusahaan-perusahaan yang adalah pemasok utama untuk Departemen Pertahanan ataupun perusahaan dengan izin rahasia.
4. Uang Tunai untuk Keluarga di AS
Internal Revenue Service (IRS) telah mengirimkan lebih dari separuh pembayaran dampak ekonomi yang rencananya akan dibagikan kepada seluruh rumah tangga untuk membantu meningkatkan anggaran keluarga karena anggota keluarga mereka menghadapi kehilangan pekerjaan ataupun mengalami pengurangan jam kerja.
IRS telah mengirimkan hingga US$155,9 miliar dari total anggaran sebesar US$292 miliar yang rencananya akan dikirimkan, menurut data Departemen Keuangan pada Kamis (23/4/2020).
5. Negara Bagian dan Kota
Departemen Keuangan telah mengerahkan lebih dari US$95,2 miliar dari alokasi senilai US$150 miliar untuk pemerintah negara-negara bagian, lokal, dan suku.
Meski RUU pengeluaran terbaru dari Kongres AS tidak mengotorisasikan lebih banyak anggaran untuk pemerintah negara-negara bagian dan lokal, Ketua DPR Nancy Pelosi pada Rabu (22/4/2020) mengatakan bahwa akan ada "paket utama" terpisah untuk mengatasi kebutuhan negara bagian dan lokal.
6. Bantuan Bisnis Kecil
Pinjaman awal sebesar US$349 miliar dalam Paycheck Protection Program yang ditujukan untuk usaha kecil ludes dalam waktu kurang dari dua pekan setelah diluncurkan. Small Business Administration (SBA) menyetujui sekitar 1,6 juta pinjaman dengan nilai rata-rata US$206.000.
Sementara itu, Kongres AS telah menyetujui anggaran lebih lanjut senilai US$320 miliar untuk program ini, US$10 miliar di antaranya untuk biaya dan pemrosesan, sehingga total paket bantuan menjadi US$670 miliar.
7. Asuransi Pengangguran
Tunjangan pengangguran senilai lebih dari US$27,7 miliar telah dibayarkan sejauh ini pada bulan April. Kongres AS memperkirakan bahwa paket manfaat yang diperluas akan mencapai sekitar total US$260 miliar, namun tidak ada batasan jumlah yang akan dibayarkan pemerintah federal.
Total warga AS yang kehilangan pekerjaan kini mencapai lebih dari 26 juta orang dalam lima pekan terakhir akibat dampak shutdown aktivitas perekonomian yang dipicu oleh pandemi Covid-19.