Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO Bantah Rahasiakan Informasi Terkait Virus Corona

Bahkan, WHO menyebut telah memperingatkan negara tersebut tentang virus sejak awal.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) untuk Pneumonia karena Novel Coronavirus 2019-nCoV di Jenewa, Swiss, 22 Januari, 2020./Reuters
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) untuk Pneumonia karena Novel Coronavirus 2019-nCoV di Jenewa, Swiss, 22 Januari, 2020./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – World Health Organization (WHO) bersikeras bahwa tidak ada informasi yang disembunyikan dari Amerika Serikat terkait pandemi virus corona baru atau Covid-19. Bahkan, WHO menyebut telah memperingatkan negara tersebut tentang virus sejak awal.

General Director WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa tidak ada rahasia di lembaga yang diempunya itu, terkhusus dari Amerika Serikat (AS). Dia menyebut bahwa kehadiran para pekerja pemerintahan AS di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss membuktikan hal tersebut.

Dilaporkan, sekitar 15 staf dari Center for Disease Control and Preventions (CDC) telah diperbantukan ke badan tersebut sejak Januari lalu, bergabung dengan dua pejabat lainnya yang telah ditugaskan dalam jangka panjang.

“Memiliki staf CDC [di kantor WHO] berarti tidak ada yang disembunyikan dari AS sejak hari ini. Karena ini adalah orang Amerika yang bekerja dengan kami. Mereka datang seperti biasa dan mengatakan apa yang mereka lakukan,” katanya seperti dikutip Daily Mail, Selasa (21/4).

WHO Bantah Rahasiakan Informasi Terkait Virus Corona

“WHO terbuka. Kami tidak menyembunyikan apapun. Tidak hanya untuk CDC, kami ingin semua negara segera menerima pesan yang sama karena itu akan membantu negara untuk mempersiapkan diri dengan baik dan mempersiapkan dengan cepat,” imbuhnya.

Pernyataan WHO yang dilakukan oleh Ghebreyesus ini muncul sebagai tanggapan atas tuduhan dari pemerintah federal AS yang menuduh WHO telah meremehkan kasus virus corona pada masa-masa awal wabah.

Tuduhan itu juga dilontarkan oleh Presiden AS Donald Trump dalam sejumlah konferensi pers beberapa waktu terakhir. Mereka juga mempertanyakan perlakuan WHO kepada China, yang dilaporkan telah menyembunyikan sejumlah informasi penting pada masa awal penyebaran virus.

Bahkan, Trump telah mengumumkan bahwa pihaknya akan menahan dana sebesar US$500 juta yang biasanya diberikan kepada WHO sebagai bentuk dukungan pemerintahan terhadap lembaga tersebut. Trump menyebut akan ada investigasi yang dilakukan terkait penanganan pandemi.

Langkah AS dan Trump yang dilakukan belakangan juga telah memicu reaksi dari China dan sejumlah ahli kesehatan yang menyatakan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk menghentikan pendanaan kepada organisasi kesehatan dunia itu.

Untungnya, langkah ini tidak diikuti negara-negara lain seperti Inggris yang notabene juga mengkritik keras pemerintahan China atas kasus penyebaran virus. Seorang juru bicara Perdana Menteri Inggris mengatakan bahwa kontribusi Inggris sekitar 200 juga euro per tahun akan tetap berjalan.

“Posisi Inggris tidak memiliki rencana untuk menghentikan pendanaan WHO, yang memiliki peran penting dalam memimpin respons kesehatan global. Virus corona adalah tantangan global. Sangat penting bagi negara untuk bekerja sama mengatasi ancaman ini,” kata juru bicara itu.

Sementara itu AS bersikukuh. Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa WHO telah terlambat dalam membunyikan alarm atas Covid-10. Selain itu, lembaga kesehatan internasional itu juga dinilai terlalu melahap mentah-mentah informasi yang diberikan China.

WHO Bantah Rahasiakan Informasi Terkait Virus Corona

Departemen itu mempertanyakan email dari Taiwan yang masuk pada 31 Desember 2019 tentang laporan penumonia atipikal di Wuhan. Email tersebut mencatat setidaknya ada tujuh pasien yang diisolasi.

“Kami sangat terganggu dengan informasi Taiwan yang ditahan dari komunitas kesehatan global, seperti tercermin dalam pernyataan WHO pada 14 Januari bahwa tidak ada indikasi penularan dari manusia ke manusia,” kata seorang juru bicara.

Akan tetapi, Ghebreyesus bersikeras bahwa WHO telah mengetahui laporan yang berasal dari Wuhan dan telah mencari informasi lebih lanjut tentang email terkait, “Satu hal yang jelas, email pertama bukan dari Taiwan. Laporan pertama datang dari Wuhan. Taiwan tidak melaporkan penularan dari manusia ke manusia,” katanya.

Sementara itu, Direktur kedaruratan WHO Michael Ryan mengatakan bahwa email dari Taiwan tentang apa yang dikhawatirkan sebagai gejala virus corona baru itu tidak menyebutkan apa pun selain yang telah dilaporkan di banyak media.

Dia menambahkan bahwa WHO telah menginformasikan kabar di Wuhan pada awal Januari. Mereka mengklaim telah memberikan informasi terperinci tentang epidemi yang dapat diakses oleh seluruh negara.

WHO Bantah Rahasiakan Informasi Terkait Virus Corona

Adapun, Ghebreyesus juga mendesak para pemimpin untuk tidak mengeksploitasi pandemi kesehatan global ini untuk modal politik mereka sendiri, “Jangan gunakan virus ini sebagai kesempatan untuk saling bertarung atau mencetak poin politik,” tandasnya.

Kritik Keras Terhadap WHO

Sementara itu, para pengkritik WHO termasuk Trump dan banyak negara dan ahli kesehatan lainnya mempertanyakan kenapa lembaga tersebut secara konsisten mendukung China dalam sejumlah masalah utama terkait pandemi Covid-19.

China yang diketahui pada akhir pekan lalu merevisi jumlah kematiannya secara signifikan, juga mendapat sambutan positif dari seorang pejabat WHO yang memuji langkah tersebut sebagai upaya untuk keterbukaan informasi.

Deborah Birx, koordinator respons virus corona AS mengatakan bahkan angka-angka yang direvisi oleh China itu tidak memiliki kredibilitas. Sebuah bagan yang menunjukkan tingkat kematian kasus resmi di China hanya memiliki skor 0,33 per 100.000 kasus, jumlah yang sangat rendah dibanding negara lain.

“Saya menempatkan China di tempat yang tidak kredibel, sehingga pada dasarnya Anda bisa melihat betapa tidak realistisnya hal ini,” katanya dalam sebuah pernyataan.

WHO Bantah Rahasiakan Informasi Terkait Virus Corona

WHO juga diketahui telah mengumumkan bahwa virus corona menyebar dari hewan ke manusia di pasa binatang liar di Wuhan. Sementara, AS bersikeras mengindikasikan virus itu merupakan hasil kebocoran dari laboratorium selama masa penelitian yang tidak aman.

Tuduhan ini merujuk pada Wuhan Institute of Virology (WIV), yang merupakan satu-satunya fasilitas tingkat empat bio-safety China. Lab tersebut diketahui telah melakukan percobaan untuk mengidentifikasi virus corona yang muncul pada keleawar dari gua Yunnan.

Pemberitaan tentang ini semakin memanas lantaran laporan yang menyebutkan bahwa perwakilan AS telah mengirimkan surel peringatan tentang masalah kemanan di WIV sejak 2018, 2 tahun sebelum pandemi terjadi.

Kritikan terhadap WHO juga muncul setelah lembaga tersebut menggelar konser bertabur bintang untuk mengumpulkan dana pada pekan lalu. Upaya tersebut dinilai sebagai langkah yang tidak tepat dalam krisis yang terjadi saat ini.

Acara bertajuk “One World: Together at Home” dipimpin oleh WHO dan kelompok organisasi nirlaba Global Citizen, yang disiarkan di berbagai saluran televeisi di seluruh dunia pada akhir pekan kemarin. Sponsor acara tersebut mengklaim telah memberikan dana sebesar US$150 juta untuk penanganan pandemi.

Seteru panjang yang melibatkan Amerika Serikat, China, dan World Health Organization dalam satu lingkaran kian memanas di tengah kondisi pandemi yang terus berlangsung. Hingga saat ini, ada lebih dari 2,4 juta orang terinfeksi dan lebih dari 170.000 orang meninggal di seluruh dunia akibat Covid-19.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Syaiful Millah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper