Bisnis.com, JAKARTA – Peneliti Amerika Serikat yang bekerja di World Health Organization (WHO) dilaporkan telah memperingatkan pemerintah federal tentang wabah virus corona baru sejak akhir tahun lalu, ketika wabah itu mulai menyebar.
Lebih dari 12 dokter, peneliti, dan pakar kesehatan mengatakan kepada pemerintahan Presiden Donald Trump bahwa wabah virus telah ditemukan akhir tahun lalu di Wuhan, China.
Ada banyak warga Amerika Serikat yang bekerja di WHO juga merupakan karyawan dari Central for Disease Control and Preventions (CDC), yang secara teratur mengirimkan karyawannya secara bergiliran ke kantor pusat WHO di Jenewa Swiss.
Caitlin B. Oakley, juru bicara Department of Health and Human Services mengatakan bahwa pada Januari lalu saja, ada 16 karyawa CDC yang ditempatkan di Jenewa.
Mereka dilaporkan sedang mengerjakan berbagai program, termasuk masalah kesehatan Covid-19 dan Ebola. Akan tetapi, Oakley menolak laporan yang menyebut bahwa petugasnya telah memperingatkan tentang wabah virus corona sejak tahun lalu.
“Mereka [pekerja] bukanlah pembuat keputusan,” katanya seperti dikutip Business Insider, Selasa (21/4).
Baca Juga
Kabar ini berkaitan dengan upaya Trump yang telah berulang kali menyebut bahwa WHO memiliki bias kepentingan yang pro-China dalam upaya mengalihkan fokus dari respons pemerintah terhadap wabah.
Akan tetapi, David Nabarro yang merupakan utusan khusus WHO menolak klaim tersebut saat wawancara dengan NBC pada pertengahan April.
Dia mengatakan bahwa pemerintah China telah mengundang tim pencari fakta yang beragam ke negara itu sejak pertengahan Februari lalu, sebelum wabah mulai menjangkit Amerika Serikat dengan peningkatan yang eksponensial.
“Tidak ada batasan pada apa yang diselidiki tim tersebut. Itu juga termasuk para ahli Amerika Serikat serta para ahli dari negara lain di dunia. Kami membutuhkan WHO yang kuat, WHO yang terpercaya. Kami berharap semua pemimpin akan terus bekerja sama,” katanya.
Nabarro mengatakan kendati masih perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, para pemimpin dan pejabat kesehatan masyarakat di seluruh dunia perlu bergerak maju sebagai garda kesatuan dalam memerangi pandemi Covid-19.
Adapun, laporan The Post menyebut bahwa pemerintahan Trump telah mengetahui mengenai bahaya ancaman virus corona sejak akhir tahun lalu, karena adanya laporan masuk dari peneliti mereka yang bekerja di WHO.
Pejabat intelejen AS dilaporkan mengetahui wabah virus corona sejak November tahun lalu. Empat sumber mengatakan kepada ABC News bahwa lingkaran intelejen AS mengetahui pandemi yang kini sedang berlangsung.
Selain itu, dua pejabat yang melihat laporan rahasia itu memperingatkan bahwa wabah virus dapat membahayakan personil militer AS di kawasan Asia, “Para analis menyimpulkan itu bisa menjadi peristiwa bencana,” kata seorang sumber.