Bisnis.com, JAKARTA - Sepotong kebaya bisa menumbuhkan nasionalisme. Hal itu bisa terjadi jika ada pengakuan, konsep diri, ciri unik dan menetap, serta konsistensi.
Pendapat itu mengemuka dalam bincang publik memperingati Hari Kartini yang jatuh pada hari ini, Selasa 21 April 2020.
Bincang publik diselenggaran Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia.
Ahli Psikologi Sosial Ade Iva Wicaksono mengatakan jika sepotong kebaya bisa menumbuhkan nasionalisme.
"Ketika berbicara kebaya, kerangka berpikir kita akan langsung merujuk kepada nasionalisme, identitas nasional, dan identitas diri," ujar Iva.
Disebutkan Iva, hal itu tidak terlepas dari konsep diri yang disematkan.
“Memasukkan kebaya sebagai konsep diri sama saja seperti menjadikan kebaya sebagai identitas diri,” ujar Iva dalam video konferensi, Selasa (21/4/2020)
Iva menambahkan, kunci dari kebaya sebagai nasionalisme adalah adanya pengakuan, konsep diri, ciri unik dan menetap, dan konsistensi.
“Sepotong kebaya adalah material kebudayaan yang menjadi simbol dan alat komunikasi dalam menumbuhkan nasionalisme dan membentuk identitas nasional,” tambah Iva.
Kegiatan ini tidak hanya diisi pembahasan mengenai kebaya dan ajakan kepada anak muda untuk mencintai kebaya. Bincang publik juga diisi dengan kegiatan video fashion show yang menampilkan perempuan-perempuan memakai kebaya modern.
Lomba Mewarnai
Terkait Hari Kartini, juga diselenggarakan lomba mewarnai untuk siswa TK di Jabodetabek.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Paduan Suara Merah Putih menggelar lomba mewarnai untuk anak-anak TK se-Jabodetabek.
Lomba mewarnai dalam rangka memperingati Hari Kartini itu dikelompokkan dalam kategori usia tiga sampai enam tahun.
Acara yang berlangsung melalui video telekonferensi.
“Ini merupakan pertama kalinya di Indonesia, lomba mewarnai yang dilakukan secara daring. Saya sangat mengapresiasi kepada PSMP karena dengan kegiatan ini bisa mengisi kekosongan di rumah dengan hal positif,” ujar Kasubdit Program Evaluasi dan Dokumentasi Direktur Kesenian Kemendikbud Kuat Prihatin.
Hal itu disampaikan Kuat Prihatin dalam kata sambutannya melalui video konferensi, Selasa (21/4/2020).
Mengangkat tema Aku Mau Indonesia Maju, 60 anak-anak bersemangat mengikuti lomba mewarnai.