Bisnis.com, JAKARTA — Para pemilik usaha kecil dan menengah di Inggris bergegas mendaftarkan perusahaannya demi mendapatkan insentif cuti berbayar bagi karyawan mereka.
Dilansir dari Bloomberg, pemerintah Inggris menyediakan program bantuan cuti berbayar bagi bisnis kecil dan menengah yang kesulitan di tengah pandemi Covid-19. Guna mengantisipasi sekitar 11,7 juta pekerja terancam kehilangan mata pencahariannya atau dirumahkan tanpa gaji.
Pendaftaran untuk program ini dilakukan mulai Senin (20/4/2020) waktu setempat, melalui platform digital. Otoritas menyebut platform yang dapat menangani 450.000 aplikasi per jam tersebut bekerja dengan baik sejauh ini.
Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak menyatakan per pukul 16.00 waktu setempat, tercatat telah ada 140.000 pengusaha yang telah mengakses dan mendaftarkan usahanya melalui portal tersebut.
Salah seorang pengusaha yang mendaftarkan karyawannya adalah Chris Adams, CEO The Dream Corporation Ltd., sebuah bar yang menawarkan fasilitas virtual reality. Dia mengaku kesulitan ketika pemerintah menginstruksikan untuk menutup usaha ‘yang tidak esensial’ di tengah pandemi.
Menurutnya, akibat imbauan tersebut sebanyak 27 dari 32 karyawannya terpaksa dirumahkan. Namun, adanya program ini telah membantu dia untuk tetap menggaji mereka dari dana hibah pemerintah.
Baca Juga
Dia mengatakan bantuan dari pemerintah ini karena dapat meringankan beban pengusaha sekaligus memberikan rasa tenang bagi para pekerja. Pun, juga mengapresiasi proses pendaftaran bantuan yang sangat mudah.
“Sistem pendaftaran [program] ini sangat sederhana dan tak memakan waktu lama, hanya 25 menit. Dananya akan cair hanya dalam 6 hari ke depan,” ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (21/4/2020)
Dalam program insentif tersebut, pemerintah Inggris akan mensubsidi 80 persen dari upah karyawan yang dirumahkan sementara. Adapun, standard besaran gaji yang ditanggung pemerintah adalah 2.500 poundsterling atau sekitar US$3.118 dan total estimasi dana yang akan digelontorkan untuk program ini mencapai 42 miliar poundsterling.
Sebagai imbalannya, perusahaan diwajibkan untuk mempekerjakan kembali karyawannya begitu krisis telah berlalu dan lockdown telah dibuka. Program tersebut dirancang untuk menanggung gaji karyawan selama periode 1 Maret hingga 30 Juni.
Survei yang dilakukan oleh Critical Research atas nama Bibby Financial Services terhadap 500 pemilik UKM menyatakan meski mendapatkan insentif dari pemerintah, sepertiga dari usaha kecil dan menengah di Inggris diperkirakan akan kehabisan kas pada akhir Juli.
Namun, lebih dari 20 dari responden mengatakan bantuan yang telah diberikan pemerintah cukup efektif membantu mencegah keruntuhan perusahaan mereka untuk sementara.