Bisnis.com, JAKARTA - Polisi Singapura mulai menyelidiki perusahaan perdagangan minyak Hin Leong yang kini mengalami tekanan setelah bank menagih pinjaman perusahaan.
Tidak hanya dikejar kreditur, pendiri perusahaan secara mengejutkan mengungkapkan bahwa perusahaan telah menyembunyikan kerugian sekitar US$800 juta.
"Polisi mengkonfirmasi bahwa penyelidikan sedang berlangsung," kata kantor urusan publik Kepolisian Singapura dalam e-mail yang dikutip oleh Bloomberg.
Baca Juga
Kejatuhan perusahaan perdagangan minyak Hin Leong Trading (Pte) Ltd. yang berbasis di Singapura menunjukkan kedalaman dampak dari penurunan dramatis harga minyak sejauh ini tahun ini.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (20/4/2020) hingga pukul 20.04 WIB, harga minyak jenis WTI untuk kontrak Mei 2020 di bursa Nymex terjun ke level US$11,44 per barel, terkoreksi hingga 37,38 persen.
Sementara itu, harga minyak jenis Brent untuk kontrak Juni 2020 di bursa ICE bergerak melemah 5,98 persen ke level US$26,4 per barel. Sepanjang tahun berjalan 2020, harga minyak telah terkoreksi hingga 81,2 persen.