Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Covid-19, Penumpang Cathay Pacific Anjlok 99 Persen

Cathay Pacific Airways Ltd. memperkirakan jumlah penumpang akan tetap di bawah 1.000 per hari di bulan ini, hanya 1 persen dibandingkan jumlah penumpang saat kondisi normal yang bisa mencapai 100,000 penumpang.
Ilustrasi pesawat Cathay Dragon./philippineflightnetrwork.com
Ilustrasi pesawat Cathay Dragon./philippineflightnetrwork.com

Bisnis.com, JAKARTA – Cathay Pacific Airways Ltd. memperkirakan jumlah penumpang akan tetap di bawah 1.000 per hari di bulan ini, hanya 1 persen dibandingkan jumlah penumpang saat kondisi normal yang bisa mencapai 100,000 penumpang.

Maskapai yang berbasis di Hong Kong ini mengatakan tidak mungkin untuk memprediksi kapan permintaan akan meningkat karena dampak ekonomi dari wabah virus corona semakin meningkat. Pada satu hari di pekan ini, Cathay dan Cathay Dragon bahkan hanya mengangkut 302 penumpang.

Proyeksi buruk perusahaan datang setelah rilis data penumpang bulan Maret yang menunjukkan penurunan drastis. Cathay dan Cathay Dragon mengangkut total 311.128 penumpang bulan lalu, turun 90 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.

Pendapatan penumpang per kilometer turun 84,3 persen dan faktor muatan penumpang anjlok menjadi hanya 49,3 persen. Untuk kuartal I/2020, penumpang turun 52 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Jumlah penumpang turun dengan cepat dan luar biasa pada akhir Maret setelah diberlakukannya pembatasan kedatangan pada semua warga negara asing di Hong Kong, termasuk penumpang transit," kata Kepala Pelanggan dan Komersial Cathay Ronald Lam dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Bloomberg.

"Dalam dua hari terakhir bulan Maret, kami hanya mengangkut kurang dari 1.000 penumpang dalam sehari," lanjutnya.

Saham Cathay naik 0,9 persen di Hong Kong pada hari Kamis, dengan kenaikan dari level terendah 23 Maret mencapai 18 persen. Meskipun begitu, saham masih turun 22 persen sepanjang tahun ini.

Maskapai mengatakan awal pekan ini bahwa mereka tidak akan lagi mengenakan biaya bahan bakar pada sebagian besar penerbangan mulai 1 Mei. Cathay sudah berjuang dari dampak demonstrasi pro-demokrasi di Hong Kong tahun lalu, dan telah memperingatkan bahwa pihaknya menghadapi kerugian besar pada semester pertama. tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan tak diaudit perusahaan, Cathay mencatat kerugian lebih dari HK$2 miliar (US$258 juta) pada bulan Februari saja karena gangguan dari virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper