Bisnis.com, JAKARTA - Ternyata perusahaan induk Google, Alphabet Inc., tidak kebal terhadap dampak pandemi Covid-19 yang telah menekan ekonomi global.
Alhasil, perusaahaan terpaksa membatasi rekrutmen karyawan untuk sisa tahun ini. Ini merupakan kebijakan paling tegas yang diterapkan raksasa teknologi itu sejak pandemi Covid-19 mulai menghancurkan bisnis periklanannya beberapa minggu lalu.
CEO Sundar Pichai memberi tahu staf tentang keputusan itu kemarin. Dia juga menyoroti pemangkasan biaya pada unit lain.
"Perusahaan akan mengkalibrasi ulang fokus dan langkah investasi kami di bidang-bidang seperti pusat data dan mesin, dan pemasaran serta perjalanan yang tidak penting bagi bisnis," katanya dalam memo itu dilansir Bloomberg, Kamis (16/4/2020).
Seorang juru bicara Google mengkonfirmasi memo itu dan menambahkan bahwa perusahaan akan mempertahankan momentum perekrutan di sejumlah kecil bidang strategis. Pada akhir 2019, Alphabet mempekerjakan 118.899 orang penuh waktu.
Pengumuman itu menunjukkan bagaimana penurunan ekonomi yang dipicu oleh kebijakan respons pandemi virus corona yang bahkan mempengaruhi beberapa bisnis teknologi terkuat. Microsoft Corp, perusahaan perangkat lunak terbesar juga menghentikan sejumlah perekrutan baru-baru ini.
Baca Juga
Dibandingkan dengan startup yang memecat ribuan pekerja, Google tetap menjadi tempat yang aman bagi karyawan saat ini. Namun, pendapatan perusahaan kemungkinan telah terpukul karena bisnis memangkas pengeluaran iklan untuk menghemat uang. Krisis ini telah memukul sektor ritel dan perjalanan khususnya, pelanggan utama iklan Google.
"Seluruh ekonomi global sedang menderita. Google dan Alphabet tidak kebal terhadap dampak pandemi global ini. Kami ada dalam ekosistem kemitraan dan bisnis yang saling terhubung, banyak di antaranya merasakan kesedihan yang signifikan," tulis Pichai.
Diketahui, langkah ini termasuk yang jarang dilakukan Google. Perusahaan ini memangkas sejumlah pekerja selama krisis keuangan 2009, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, Google terus melakukan rekrutmen dan menambah lebih dari 20.000 staf tahun lalu. Perusahaan juga melaporkan pengeluaran modal sebesar US$23,5 miliar, dengan sebagian besar diinvestasikan di pusat data, server komputer dan barang-barang terkait.
Saham alfabet tergelincir turun dari 1 persen dalam perdagangan kemarin. Saham ditutup pada US$1,257.30 di New York, turun 6 persen sepanjang tahun ini.
Sejak krisis virus Corona dimulai, Google telah menawarkan hibah dan kredit pelanggan senilai US$800 juta dan menyumbangkan lebih dari 4.000 laptop Chromebook ke sekolah-sekolah.
Perusahaan meminta staf untuk bekerja dari rumah secara global pada Maret 2020 dan mengatakan bahwa itu mencakup upah dan tunjangan bagi karyawan kontrak yang bekerja untuk jangka waktu tertentu. Sejauh ini, Google belum mengumumkan adanya PHK.