Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta seluruh kepala desa agar dapat menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa secara non tunai bagi warganya yang terdampak virus Corona atau Covid-19.
Menurutnya, penyaluran BLT secara non tunai atau melalui transfer perbankan dilakukan dengan tujuan untuk mencegah munculnya fitnah di masyarakat sekaligus meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan.
"Ini dalam rangka memberikan kenyamanan dan ketenangan kepada kepala desa dalam mengelola dana desa, karena urusan BLT ini kadang menjadi masalah ketika kita mencoba untuk mengambil manfaat dari situasi yang tidak bagus ini," kata Halim, Kamis (16/4/2020).
Dia memaparkan dana desa sebesar Rp22,4 triliun akan dialihkan untuk program BLT bagi 12,3 juta kepala keluarga (KK) yang terdampak Covid-19. Masing-masing akan mendapatkan Rp 600.000 selama tiga bulan sehingga total menjadi Rp1,8 juta.
Dia mengatakan dana tersebut dapat dicairkan dengan segera, sebelum memasuki bulan Ramadan, karena kebutuhan warga desa secara otomatis akan bertambah.
Baca Juga
"Kita sudah sampaikan kepada BRI, BNI, dan Mandiri untuk merespon dan membantu masyarakat desa yang membuka rekening di desanya masing-masing," jelasnya.
Adapun, kelompok yang berhak mendapatkan BLT Dana Desa itu adalah kelompok miskin, kelompok yang kehilangan pendapatan akibat Covid-19, yang belum mendapatkan program keluarga harapan (PKH), belum mendapatkan bantuan pangan non tunai (BPNT), dan belum mendapatkan Kartu Pra Kerja.
"BLT Dana Desa ini sasarannya adalah warga miskin yang belum menerima PKH, yang belum menerima bantuan pangan non tunai, yang belum menerima kartu pra kerja," katanya.