Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keyakinan Trump Ekonomi AS Melesat Bagaikan Roket Setelah Wabah Corona Usai

Trump mengatakan hal itu saat menghadiri sebuah acara. Namun, ia tak menjabarkan alasan dari pernyataannya itu.
Presiden Trump dalam jumpa pers task force penanganan virus Corona/ Bloomberg - Yuri Gripas
Presiden Trump dalam jumpa pers task force penanganan virus Corona/ Bloomberg - Yuri Gripas

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan ekonomi negaranya akan melesat seperti roket begitu pandemi virus Corona (Covid-19) berakhir.

Trump mengatakan ini dalam wawancara televisi pada Sabtu malam setelah siangnya dia melewatkan kegiatan jumpa pers rutin di Gedung Putih soal wabah virus Corona.

AS mencatat jumlah korban jiwa terbanyak akibat infeksi virus Corona.

“Ekonomi akan kembali dibangun untuk menghormati orang-orang yang telah meninggal,” kata Trump kepada Fox News dalam acara Justice with Judge Jeanine seperti dilansir Newsweek dan dikutip dari Fox News pada Ahad (12/4/2020).

“Kita akan mengalami lonjakan luar biasa. Saya kira itu akan seperti pesawat roket. Saya benar-benar meyakininya,” kata Trump kepada pembaca acara, Jeanine Pirro.

Trump menambahkan,”Kita akan melihat itu terjadi. Namun, masih banyak hal yang terjadi. Kita juga masih harus mengingat orang-orang yang meninggal."

Trump mengklaim pemerintah AS merespon penanganan bencana ini secara benar. “Jumlah angka kematian bakal jauh lebih tinggi jika kebijakan social distancing tidak dilakukan,” kata Trump.

Dia menambahkan,”Kita melakukannya dengan benar. Kita melakukan social distancing dan semua hal, kata-kata baru yang orang tidak pernah dengar sebelumnya.”

Menurut dia, jumlah korban jiwa akibat pandemi ini bisa jauh lebih besar antara ratusan ribu hingga 2.2 juta orang. “Kita akan kembali menjadi lebih besar, lebih baik dan lebih kuat dari sebelumnya. Lihat saja,” kata dia.

Trump pernah mengatakan ingin kembali mengaktifkan perekonomian negara pada April 2020 atau bersamaan dengan peringatan Paskah. Namun, dia kemudian membatalkan rencananya itu setelah mendapat kritik dari sejumlah ahli penyakit dan tokoh publik.

Trump lalu memperpanjang proses social distancing atau menjaga jarak kegiatan di publik dan menyarankan orang-orang untuk tinggal di rumah hingga 30 April 2020.

Saat jumpa pers pada Jumat pekan lalu, Trump mengatakan mencari tahu kapan akan mengaktifkan perekonomian AS kembali merupakan pengambilan keputusan terbesar yang pernah dia lakukan.

“Mereka akan memainkan peran, tapi saya yang akan membuat keputusan,” kata Trump sambil menunjuk keningnya saat ditanya media apa kriteria untuk membuka negara kembali saat wabah virus Corona ini sedang terjadi.

Saat ini, jumlah kasus infeksi virus Corona di Amerika Serikat tercatat paling banyak yaitu sekitar 556 ribu orang, disusul Spanyol dengan 166 ribu, dan Italia 156 ribu.

Angka kematian di AS akibat wabah virus Corona tercatat sebanyak 22 ribu orang dengan Spanyol sekitar 17 ribu dan Italia sekitar 20 ribu orang.

Saat ini, jumlah total kasus infeksi  virus Corona di Cina tercatat sebanyak 82.160 kasus dengan korban meninggal sebanyak 3.341 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Andya Dhyaksa
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper