Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amnesty International: Modus Dendam pada Kasus Novel Mirip Munir

Buktinya adalah, pelaku yang dibawa ke meja hijau adalah eksekutor lapangan. Sedangkan otak penyerangan, masih aman. Hal itu, menurut Amnesty International, untuk mengamankan sang dalang.
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memberikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/4/2019)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memberikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/4/2019)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mengatakan motif dendam pribadi yang disebut-sebut menjadi dasar penyerangan terhadap Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, mirip dengan kasus pembunuhan pejuang HAM, Munir Said Thalib.

"Mengenai motif dendam pribadi seringkali dimunculkan kasus yang punya profil tingkat tinggi. Saya kira kasus pembunuhan Munir itu juga seperti itu," kata Usman dalam siaran langsung di akun Instagram Amnesty Internasional Indonesia, Sabtu (11/4/2020).

Usman mengatakan pelaku yang dibawa ke persidangan adalah eksekutor lapangan, bukan otak pelaku. Pada kasus Munir, kata dia, hal yang sama dilakukan. Menurut dia, hal tersebut dilakukan untuk membatasi proses hukum agar tidak bisa menjangkau dalang dari kasus tersebut.

Pada kasus Munir, kata Usman, pembunuhan seolah bisa direncanakan oleh satu orang. Padahal, menurut dia, pembunuhan dalam penerbangan internasional seperti yang terjadi kepada Munir, tidak mungkin dilakukan seorang diri.

"Itu dari tim pencari fakta ada oknum di Garuda (Garuda Indonesia), bahkan sampai di persidangan majelis hakim mengatakan ada yang bekerja untuk operasi intelejen," tuturnya.

Menurut Usman hal ini juga terjadi di kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan. Ia menyebut pengakuan motif dendam pribadi seolah-olah penyerangan ini tidak berhubungan dengan kasus korupsi yang tengah ditangani Novel pada 2017.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Andya Dhyaksa
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper