Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Patuhi PSBB, Pasien Covid-19 Bisa Tembus 10.000 Orang

Pakar Kesehatan Masyarakat UI Hasbullah Thabrany memprediksikan dalam 1-2 minggu ke depan, penambahan kasus sehari akan melebihi 500 orang.
Petugas gabungan melaksanakan pengawasan dalam Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jalan Ciledug Raya, Jakarta, Jumat (10/4/2020). Kegiatan pelaksanaan pengawasan PSBB itu dilakukan untuk mengingatkan kewajiban warga untuk memakai masker dan aturan penumpang dalam satu kendaraan. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas gabungan melaksanakan pengawasan dalam Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jalan Ciledug Raya, Jakarta, Jumat (10/4/2020). Kegiatan pelaksanaan pengawasan PSBB itu dilakukan untuk mengingatkan kewajiban warga untuk memakai masker dan aturan penumpang dalam satu kendaraan. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Pakar Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany meminta pemerintah menindak tegas masyarakat yang tidak mematuhi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Hal tersebut harus dilakukan untuk meminimalisasi penularan virus Corona (Covid-19), khususnya di DKI Jakarta dan sekitarnya.

"Disiplin masyarakat selama PSBB bukan penting lagi, tetapi mutlak. Jika tidak, jumlah kasus positif bakal sangat cepat naik ke 10.000 kasus dalam 2-3 minggu ke depan," katanya ketika dihubungi, Sabtu (11/4/2020).

Dia menuturkan pemerintah harus meminimalisasi pergerakan yang memungkinkan orang bertemu dalam jarak pendek atau kurang dari 1 meter.

Bukan itu saja, Profesor Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tersebut meminta pemerintah pusat dan provinsi menindak masyarakat yang tidak mematuhi aturan social distancing dan physical distancing.

"[Pemerintah harus] tindak tegas [warga] yang tidak pakai masker, tanpa kecuali. Tindak tegas mereka yang kumpul atau kongkow," imbuhnya.

Hasbullah juga menyarakan pemerintah untuk meminjamkan ruang sekolah kosong agar bisa digunakan untuk orang-orang yang tinggal di rumah kumuh yang padat penduduk.

Pasalnya, warga perkampungan kumuh sangat sulit menerapkan social distancing dan physical distancing karena keterbatasan ruang.

Dia bercerita sempat berkeliling di perumahan padat penduduk di Tanah Abang. Meski ada penutupan dan penyemprotan disinfektan di beberapa lokasi, dia melihat masih banyak warga yang tidak bisa jaga jarak karena situasi memang sangat padat.

"Saya memprediksi dalam 1-2 minggu ke depan, penambahan kasus sehari akan melebihi 500 orang. Akumulasi bisa mencapai 6.000 orang positif Covid-19," jelasnya.

Pemerintah mencatat adanya penambahan kasus baru pasien positif virus Corona (Covid-19) di Indonesia, yakni sebesar 219 orang, sehingga total pasien terkonfirmasi Covid-19 menjadi 3.512 kasus.

Juru Bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan data tersebut diperoleh hingga siang ini, Jumat (10/4/2020).

Selain itu, ada penambahan kasus meninggal sebanyak 26 kasus. Dengan demikian, hingga saat ini sudah ada 306 orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia.

Di sisi lain, ada 30 pasien dinyatakan sembuh. Dengan begitu, total ada 282 pasien yang telah sembuh. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper