Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif IPMG Parulian Simanjuntak mengatakan bahwa industri farmasi asing di Indonesia berkomitmen membantu pemerintah menanggulangi wabah Covid-19.
Parulian menyampaikan hal itu dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) BPOM dengan KOmisi IX DPR, Rabu (8/4/2020) secara virtual.
Dikatakan, IPMG beranggotakan 24 industri farmasi internasional berbasis riset, memiliki 18 pabrik, dan 1 usaha pergudangan di Indonesia. Adapun karyawan yang diperkerjakan lebih dari 10.000 orang dan telah meluncurkan lebih dari 900 produk inovatif di Indonesia.
Lucia Erniawati, anggota Sub Komite Government Affairs IPMG, menuturkan bahwa pihaknya berkomitmen mengedepankan kelangsungan pasokan dan akses obat, tidak hanya untuk obat Covid-19, tetapi juga obat untuk penyakit penyerta yang dialami pasien Covid-19.
Dikatakan, pasien Covid-19 yang memiliki penyakit penyerta biasanya kondisinya lebih buruk disbanding pasien tanpa penyakit penyerta.
Untuk penanggulangan pandemi Covid-19, IPMG tidak hanya memasok obat, alat diagnostik, juga penelitian klinis.
IPMG juga, katanya, telah membantu pengadaan obat dan alat pelindung diri (APD) untuk membantu pemerintah menanggulangi Covid-19.
“Anggota IPMG membantu tenaga medis melalui edukasi virtual dengan para ahli dari negara lain yang lebih dulu menangani pasien Covid-19,” ujar Lucia.
Dia menegaskan, bahwa IPMG mengapresiasi kebijaka Kemenkes, BPOM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dalah hal akselerasi perizinan obat dan peralatan medis yang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19.