Bisnis.com, JAKARTA – Airbnb Inc. mengumumkan akan mendapat dana investasi hingga US$1 miliar atau sekitar Rp16,4 triliun dari Silver Lake dan Sixth Street Partners.
Pendanaan ini merupakan operator situs penyewaan penginapan tersebut untuk menopang keuangan perusahaan di tengah tekanan dari wabah virus Corona (Covid-19) yang menghantam industri pariwisata dan perhotelan.
Dilansir dari Bloomberg, sebelum pendanaan tersebut perusahaan masih memiliki cadangan modal lebih dari US$2 miliar di bank, bersama dengan fasilitas kredit senilai US$1 miliar. Namun, rencana perusahaan untuk go public tahun ini menjadi tidak pasti akibat wabah global Covid-19.
“Mengingat utang baru dan kemungkinan kerugian besar hingga pasar membaik, saya justru akan terkejut jika perusahaan melakukan IPO tahun ini," kata analis PitchBook, Paul Condra, seperti dikutip Bloomberg.
Menurut sumber salah satu sumber perusahaan, modal ekstra ini dapat membantu Airbnb mengatasi krisis ekonomi tanpa harus go public. Perusahaan juga masih menyimpan rencana akuisisi.
"Sumber daya baru akan mendukung pekerjaan berkelanjutan Airbnb untuk berinvestasi dalam jangka panjang dalam komunitas pemilik penyewaan yang bekerja sama, serta pekerjaan untuk melayani semua pemangku kepentingan di komunitas Airbnb," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga
Bloomberg melaporkan pekan lalu bahwa Airbnb tengah melakukan pembicaraan untuk mencari pendanaan investor dalam menanggapi pandemi. Airbnb juga bekerja sama dengan Morgan Stanley sebagai penasihat keuangan perusahaan.
Bahkan sebelum wabah Covid-19, Airbnb tidak secara konsisten menghasilkan laba. Pada kuartal IV/2019, perusahaan membuukan kerugian sebelum EBITDA senilai US$276 juta, lebih dalam dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, pendapatan meningkat 32 persen menjadi US$1,1 miliar pada kuartal tersebut.
Operator penyewaan penginapan ini tengah berjuang untuk menenangkan para tamu dan pemilik penginapan di tengah krisis. Pada awalnya, perusahaan menolak memaksa pemilik untuk mengeluarkan pengembalian uang bagi para tamu yang bepergian di AS sampai setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Covid-19 sebagai pandemi.
Kemudian, pemilik penginapan mengeluh bahwa Airbnb memperburuk situasi keuangan mereka. Akhirnya, Airbnb menyiapkan dana sekitar US$250 juta untuk menutupi kerugian pemilik penginapan akibat pembatalan terkait virus Corona.