Pemimpin Negara
Jangankan para pengungsi yang rentan pada wabah Covid-19, para pemimpin negara pun tak mampu bertahan dari serangan “pasukan ketiga” yang tak berwujud tersebut.
Sebut saja di antara mereka yang sudah terinfeksi termauk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan sejumlah tokoh lainnya seperti Menteri Keuangan Negara Bagian Jerman, Thomas Schaefer, dan Menteri Pehubungan Indonesia Budi Karya Sumadi.
Sanggupkah Covid-19 hentikan konflik saat ini?
Inilah pertanyaan yang menarik untuk dijawab para pemimpin dunia. Bisakah perang berkelanjutan di Afghanistan berhenti atau dihentikan Covid-19?
Apa yang bisa terjadi pada pembicaraan damai di sana, terutama jika beberapa individu kunci yang terlibat jatuh sakit?
Sejarah menunjukkan bahwa kekacauan dan ketidakpastian yang sudah ada akibat perang akan diperburuk oleh penyakit yang tidak memiliki kebangsaan atau loyalitas.
Tidak ada yang kebal termasuk para dokter dan pemimpin.
Memang, sulit untuk menemukan harapan pada saat-saat seperti ini, karena penyakit seperti Covid-19 telah membawa kita semua untuk mengenali kekuatan mereka, belum dan menghentikan serangan dari pasukan tak punya rupa itu.