Bisnis.com, JAKARTA – Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel mengisolasi atau mengkarantina diri (self isolated) setelah seorang ajudannya dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru atau COVID-19.
Dilansir dari Insider, Selasa (31/3) seorang ajudan perdana menteri bernama Riva Paluch dinyatakan positif pada hari Senin (30/3) waktu setempat. Dia melakukan tes setelah suaminya dilaporkan mengalami gejala minim COVID-19.
Paluch mengatakan bahwa kecil kemungkinan dia menularkan virus itu kepada perdana menter negara. Kantor Perdana Menteri juga mengonfirmasi pernyataan tersebut dan mengklaim bahwa dia tidak berada di ruangan yang sama dengan Netanyahu selama dua minggu terakhir.
Akan tetapi, kendati kemungkinannya kecil, perdana menteri Israel dan penasihat dekatnya mengumumkan bahwa mereka akan secara sukrela melakukan karantina sendiri sambil menunggu hasil tes virus corona untuk memberi contoh yang baik kepada masyarkat.
“Bahkan sebelum penyelidikan epidemiologis berakhir dan untuk menghilangkan semua keraguan, perdana menteri telah memutuskan untuk diisolasi sampai pengujian selesai,” kata pernyataan dari Kantor Perdana Menteri Israel, seperti dilaporkan Times of Israel.
Respons yang dilakukan Netanyahu terhadap kondisi ini sangat berbeda dengan cara Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Banyak pihak mempertanyakan paparan virus kepada Trump setelah dia berfoto dengan ajudan pers Brazil yang dilaporkan positif virus corona.
Baca Juga
Bahkan, selama konferensi pers tentang tanggapan AS terhadap virus corona, Trump secara terang-terangan mengabaikan saran ahli kesehatan dan menjabat tangan beberapa CEO perusahaan besar. Dia mengklaim bahwa dirinya tidak memiliki gejala dan tidak perlu mengkarantina diri sendiri.
Sementara itu, Netanyahu dan stafnya secara ketat mengikuti langkah-langkah yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Israel dan di bawah pengawasan dokter pribadi. Pemimpin Israel itu juga telah mengadakan banyak pertemuan melalui panggilan video dari kediamannya.
Adapun berdasarkan data Worldometer, hingga hari ini jumlah kasus COVID-19 di Israel telah tercatat sebanya 4.695 pasien positif, dengan tingkat kematian sebanyak 16 kasus dan jumlah kesembuhan pasien sebanyak 161 kasus.