Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma`ruf Amin mengatakan rapid test terhadap virus Corona (Covid-19) dapat dilakukan dengan pelbagai cara, salah satunya secara door to door atau dari rumah ke rumah.
“Bagaimana tes dilakukan, saya kira bisa dengan berbagai cara, baik door to door ada juga di daerah dengan tes terbatas. Yang penting jangan sampai ada kerumumnan banyak orang,” katanya saat konferensi via video conference, Kamis (26/3/2020).
Dia menuturkan, pemerintah melarang kepala daerah menggelar tes massal dengan mengumpulkan banyak orang. Pasalnya, saat ini pemerintah sedang menerapkan physical distancing atau menjaga jarak sosial antarorang di masyarakat.
“Beberapa daerah yang akan melakukan tes dengan kerumunan yang banyak sudah dibatalkan sehingga dilakukan tes di tempat tertentu dengan jumlah tertentu yang tidak melanggar physical distancing. Sehingga kerawanannya bisa dihindari,” terangnya.
Adapun rapid test rencananya dilakukan terhadap 700.000 orang yang berisiko terkena wabah Corona. Pemeriksaan itu menggunakan darah pasien sebagai sampel.
Pada tes massal tersebut, pemerintah menyediakan 1 juta kit untuk memeriksa pasien secara massal. Langkah ini terlebih dulu melalui analisa risiko, sehingga hanya masyarakat berisiko tinggi yang akan diperiksa. Masyarakat juga dilihat aktivitas selama 14 hari terakhir untuk diketahui tingkatan risikonya.
Baca Juga
Juru Bicara penanganan Covid-19 untuk Indonesia, Achmad Yurianto, mengatakan rapid test adalah upaya pengecekan awal kepada masyarakat rentan terjangkit virus Corona. Jumlahnya, ujar Yuri, sekitar 600.000 sampai 700.000 orang.
“Apabila dia berada di rumah maka seluruh rumah akan diperiksa. Apabila dia pernah melakukan aktivitas di kantor maka orang di kantor, di ruang kerja itu akan kita periksa. Ini adalah langkah penjajakan awal di dalam kaitan dengan pemeriksaan massal,” kata Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (20/3/2020) lalu.