Bisnis.com, JAKARTA - Sejak difungsikan sebagai Rumah Sakit Darurat pada Senin, 22 Maret 2020, hingga kini sudah ada 208 pasien virus Corona (Covid-19) yang menjalani perawatan dan isolasi di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Mereka di antaranya adalah pasien dalam pengawasan (PDP) 146, orang dalam pemantauan (ODP) 48, dan pasien positif Corona 14 orang.
"Rasionya 121 pria dan 87 wanita," ujar Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) RS Darurat Wisma Atlet, Laksamana Madya TNI Yudo Margono, Kamis (26/3/2020).
Sampai saat ini, Yudo mengatakan, para pasien Corona tersebut merupakan rujukan dari berbagai macam rumah sakit, tak khusus dari rumah sakit rujukan pemerintah saja.
Seperti diketahui, jumlah masyarakat yang terinfeksi virus Corona terus naik sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Terakhir, virus asal Wuhan, Cina itu telah menelan korban jiwa hingga 58 orang atau 7 persen dari 790 orang yang terinfeksi.
Meningkatnya jumlah pasien itu membuat beberapa rumah sakit kewalahan dan tak bisa menampung pasien. Sehingga pemerintah pusat memutuskan memakai Wisma Atlet sebagai rumah sakit darurat.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, hanya lima dari tujuh tower Wisma Atlet Kemayoran yang digunakan untuk Rumah Sakit Darurat. "Tower 6 dan 7 digunakan untuk menerima pasien yang indikasi positif dan dilakukan pemeriksaan. Kedua gedung juga dilengkapi perlengkapan seperti laboratorium termasuk ruang radiologi," ujar Hadi.
Baca Juga
Lalu untuk pendukung tenaga medis disiapkan di tower 1. Adapun tenaga medis itu terdiri dari TNI, Polri, BUMN, gabungan RS swasta dan kelompok yang memiliki kemampuan untuk memberikan tenaganya terkait dengan perawatan COVID-19. Letak tower dokter dan perawat terletak cukup jauh dari ruang pasien.
Selain itu, tersedia juga 1 tower yang ditempati oleh anggota Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang terdiri dari TNI, Polri, BNPB, dan kelompok relawan. Mereka menempati tower tiga yang berdekatan dengan gedung rawat inap pasien Corona.