Bisnis.com, JAKARTA – Amazon.com Inc. mengambil tindakan tegas terhadap sejumlah penjual alat kesehatan dan alat pelindung diri yang mengambil kesempatan di tengah wabah virus corona dengan menaikkan harga secara tidak wajar.
Dilansir Bloomberg, marketplace terbesar di AS tersebut telah menutup lebih dari 3.900 akun penjual karena terbukti melanggar penetapan harga yang wajar dan adil. Selain itu, perusahaan juga menarik lebih dari setengah juta item yang ditawarkan dengan harga tak wajar.
Amazon mengatakan pihaknya mengerahkan tim yang berdedikasi untuk mengidentifikasi dan menyelidiki produk kesehatan seperti masker pelindung dan pembersih tangan yang banyak dicari di tengah wabah virus corona (COVID-19).
"Kami juga secara proaktif memberikan informasi dengan jaksa agung negara bagian dan regulator federal mengenai penjual yang kami curigai menaikkan harga produk yang terkait dengan krisis COVID-19 secara tidak wajar," kata perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan, Senin (23/3/2020), seperti dikutip Bloomberg.
Sejak wabah Covid-19 meningkat di AS, banyak orang memburu produk-produk kesehatan seperti hand sanitizer, kertas toilet, tisu pemutih. Selain itu, bahan makanan seperti daging dan sup kalengan juga turut diborong. Beberapa penjual mencoba mengambil keuntungan dengan menaikkan harga produk tersebut di Amazon, EBay Inc. dan situs lainnya.
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada hari Senin untuk mencegah penimbunan dan kenaikan harga pasokan.
Baca Juga
Tak hanya di AS, marketplace di dalam negeri pun memberlakukan tindakan tegas bagi sejumlah pihak yang menjual produk kesehatan dengan harga tidak wajar. Tokopedia telah menutup ribuan penjual akibat memasang harga produk seperti masker dan hand sanitizer dengan harga berkali lipat.
"Tokopedia telah menutup permanen ribuan toko online dan melarang tayang puluhan ribu produk yang terbukti melanggar," kata VP of Corporate Communcations Tokopedia, Nuraini Razak melalui pernyataan tertulis, Senin (23/3/2020).
Namun pihak Tokopedia tak menyebutkan secara detail berapa jumlah toko yang telah ditutup akibat menyalahi aturan tersebut.