Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Corona Global: Pasien Meninggal di Italia 5.475 Orang, AS dan Prancis Makin Parah

Korban harian terbaru lebih kecil dari rekor 793 kematian pada Sabtu (21/3/2020), tetapi masih yang tertinggi kedua yang terdaftar selama krisis selama sebulan di Italia.
Anggota militer memeriksa formulir otorisasi perjalanandi stasiun kereta api Centrale di Milan, Italia, Selasa (10/3/2020). Italia menjadi negara pertama yang mencoba melakukan kebijakan lock down (penguncian) untuk menghentikan penyebaran virus corona. Bloomberg/Camilla Cerea
Anggota militer memeriksa formulir otorisasi perjalanandi stasiun kereta api Centrale di Milan, Italia, Selasa (10/3/2020). Italia menjadi negara pertama yang mencoba melakukan kebijakan lock down (penguncian) untuk menghentikan penyebaran virus corona. Bloomberg/Camilla Cerea

Bisnis.com, JAKARTA - Korban meninggal akibat virus corona di Italia terus melaju hingga tadi malam setelah negara Mediterania itu melaporkan 651 kematian terbaru sehari terakhir.

Korban harian terbaru lebih kecil dari rekor 793 kematian pada Sabtu (21/3/2020), tetapi masih yang tertinggi kedua yang terdaftar selama krisis selama sebulan di Italia.

Sedangkan, jumlah infeksi baru naik 10,4 persen menjadi 59.138 dengan angka kematian di Italia sekarang mencapai 5.476 orang.

"Angka-angka yang diumumkan hari ini lebih rendah daripada kemarin," kata kepala layanan perlindungan sipil Italia Angelo Borrelli kepada wartawan seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (23/3/2020).

Wilayah Lombardy melaporkan hanya 30,4 persen dari infeksi baru di Italia hingga kemarin, akan tetapi mencatat sekitar dua pertiga dari kematian akibat virus corona di negara itu sepanjang krisis.

Tidak hanya Italia, Prancis dan Amerika Serikat juga terus mencatat lonjakan jumlah korban tewas.

Di Amerika Serikat jumah korban tewas lebih dari 100 orang dalam 24 jam terakhir sehingga menjadi 389 kematian, menurut penghitungan resmi dari Universitas Johns Hopkins seperti dikutip Aljazeera.com.

Negara bagian New York (114 kematian), Washington (94 kematian) dan California (28 kematian) adalah yang paling terpukul sejauh ini. Virus ini telah menginfeksi setidaknya 30.000 orang di seluruh negeri Paman Sam itu.

Sedangkan di Prancis korban meninggal melonjak 112 menjadi 674 orang, ujar seorang pejabat tinggi kesehatan Prancis. Peningkatan jumlah kematian identik dengan hari sebelumnya.

"Virus itu membunuh dan terus membunuh," kata pejabat tinggi kesehatan Prancis Jerome Salomon ketika dia mengumumkan data terbaru dengan total 16.018 kasus infeksi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper