Bisnis.com, JAKARTA - Imbauan pembatasan interaksi sosial atau social distancing dalam upaya mewaspadai penularan virus corona (Covid-19) mendorong pemutusan rantai penyebaran di kalangan masyarakat.
Pakar Komunikasi Digital Anthony Leong mengatakan momentum penyebaran Covid-19 dekat dengan persiapan Pilkada 2020. Oleh sebab itu menanggapi fenomena tersebut, Anthony mengimbau para calon untuk melakukan kampanye politik dengan memanfaatkan platform digital.
CEO Menara Digital ini menilai pada era sekarang ini sudah mulai bergeser ke arah yang serba digital bahkan hampir di semua sektor kehidupan. Saat ini semua sudah serba digital termasuk dalam kehidupan sehari-hari, hampir seluruh kebutuhan dapat terpenuhi hanya dengan menggunakan gadget.
“Dengan imbauan untuk melakukan social distancing imbas wabah corona, ada baiknya kampanye Pilkada serentak ini dilakukan dengan memanfaatkan digitalisasi, platform online," ujar Anthony Leong melalui siaran pers, Jumat (20/3/2020).
Dia menambahkan bahwa untuk kampanye dalam tahun-tahun berikutnya, akan jauh lebih maksimal jika sudah mulai beralih menggunakan platform digital sebagai salah satu sarana utama dalam penyampaian visi, misi, dan program kerja.
Anthony menyebut, platform digital, seperti media online dan media sosial memiliki pergerakan informasi yang sangat cepat. Dengan cara konvensional seperti tv atau koran, dalam 1 hari orang dapat meningkatkan keterkenalannya. Tapi lewat media sosial, dalam 1 jam orang sudah bisa viral dengan jangkauan publik yang luas jika ada pesan komunikasinya.
“Jadi tinggal kita kemas messages yang baik janji kampanye, program kerja mudah-mudahan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat," tambahnya.
Pengusaha muda yang menjabat sebagai Ketua Kompartemen Hubungan Media Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini menjelaskan bahwa menurut riset 90 persen informasi yang disampaikan ke otak adalah visual, dan 40 persen orang akan merespon informasi visual dengan lebih mudah.
Dia menjelaskan, ada sebuah riset yang mengatakan bahwa data dalam bentuk grafik visual yang baik dapat menyokong penyebaran informasi via media sosial. Apalagi otak akan memproses informasi visual 60.000 kali lebih cepat dari informasi berupa teks.
“Oleh karena itu penggunaan media sosial sebagai sarana kampanye merupakan hal yang efektif," tutupnya.