Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi Jelang Pilkada di Tengah Wabah Virus Corona

Social distancing untuk memutus mata rantai wabah virus corona, ada baiknya kampanye Pilkada serentak dilakukan dengan memanfaatkan digitalisasi, platform online.
Pasangan Puguh (Achmad Purnomo, Teguh Prakosa)  dan Gibran Rakabuming, sebelum fit and proper test di DPP PDIP, Senin (10/2/2020).Foto: Antara
Pasangan Puguh (Achmad Purnomo, Teguh Prakosa) dan Gibran Rakabuming, sebelum fit and proper test di DPP PDIP, Senin (10/2/2020).Foto: Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Imbauan pembatasan interaksi sosial atau social distancing dalam upaya mewaspadai penularan virus corona (Covid-19) mendorong pemutusan rantai penyebaran di kalangan masyarakat.

Pakar Komunikasi Digital Anthony Leong mengatakan momentum penyebaran Covid-19 dekat dengan persiapan Pilkada 2020. Oleh sebab itu menanggapi fenomena tersebut, Anthony mengimbau para calon untuk melakukan kampanye politik dengan memanfaatkan platform digital.

CEO Menara Digital ini menilai pada era sekarang ini sudah mulai bergeser ke arah yang serba digital bahkan hampir di semua sektor kehidupan. Saat ini semua sudah serba digital termasuk dalam kehidupan sehari-hari, hampir seluruh kebutuhan dapat terpenuhi hanya dengan menggunakan gadget.

“Dengan imbauan untuk melakukan social distancing imbas wabah corona, ada baiknya kampanye Pilkada serentak ini dilakukan dengan memanfaatkan digitalisasi, platform online," ujar Anthony Leong melalui siaran pers, Jumat  (20/3/2020).

Dia menambahkan bahwa untuk kampanye dalam tahun-tahun berikutnya, akan jauh lebih maksimal jika sudah mulai beralih menggunakan platform digital sebagai salah satu sarana utama dalam penyampaian visi, misi, dan program kerja.

Anthony menyebut, platform digital, seperti media online dan media sosial memiliki pergerakan informasi yang sangat cepat. Dengan cara konvensional seperti tv atau koran, dalam 1 hari orang dapat meningkatkan keterkenalannya. Tapi lewat media sosial, dalam 1 jam orang sudah bisa viral dengan jangkauan publik yang luas jika ada pesan komunikasinya.

“Jadi tinggal kita kemas messages yang baik janji kampanye, program kerja mudah-mudahan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat," tambahnya.

Pengusaha muda yang menjabat sebagai Ketua Kompartemen Hubungan Media Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini menjelaskan bahwa menurut riset 90 persen informasi yang disampaikan ke otak adalah visual, dan 40 persen orang akan merespon informasi visual dengan lebih mudah.

Dia menjelaskan, ada sebuah riset yang mengatakan bahwa data dalam bentuk grafik visual yang baik dapat menyokong penyebaran informasi via media sosial. Apalagi otak akan memproses informasi visual 60.000 kali lebih cepat dari informasi berupa teks.

“Oleh karena itu penggunaan media sosial sebagai sarana kampanye merupakan hal yang efektif," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper