Bisnis.com, JAKARTA - Instagram berencana untuk menjual iklan di platform videonya, IGTV. Langkah ini akan menjadikannya bersaing dengan YouTube untuk merebut pangsa pasar video online.
Instagram mulai melayangkan permintaan kerja sama kepada para pembuat video teratas dalam masa uji coba iklan. Menurut sumber yang dekat dengan persoalan ini, para pembuat konten akan menerima 55 persen bagian dari semua iklan di IGTV, angka yang sama dengan yang diterapkan Youtube.
"Ini adalah langkah maju untuk membantu pembuat konten menghasilkan uang dengan IGTV," kata Justin Osofsky, chief operating officer Instagram, dilansir Bloomberg, Minggu (15/3/2020).
Kurangnya pembagian pendapatan adalah salah satu alasan utama bintang digital top enggan menggunakan paltform IGTV yang terpisah dari aplikasi utama.
Di dalam aplikasi utama, iklan sudah menghasilkan pendapatan sekitar US$ 20 miliar. Menurut seorang sumber, penghasilan tersebut sama degan seperempat pendapatan Facebook dalam satu tahun.
Facebook memang mengandalkan Instagram untuk memicu pertumbuhan karena jejaring sosial utamanya menghadapi perlambatan. Instagram saat ini memiliki iklan di feed utama, serta fitur story yang menampilkan posting dalam 24 jam saja.
Sementara itu, YouTube, situs video online terbesar di dunia, menghasilkan US$15 miliar dalam penjualan iklan tahun lalu. Total pasar periklanan video online juga mencakup Roku Inc., Hulu Walt Disney Co. dan Amazon.com Inc.
Video menjadi sangat sulit untuk diretas sejauh ini. IGTV telah berjuang untuk menarik pengguna sejak debutnya pada Juni 2018, sebagian besar karena banyak profil terpopuler Instagram belum memposting video yang lebih panjang bersama foto dan cerita singkat mereka. Tidak seperti YouTube, Instagram tidak membagikan penjualan iklan dengan pembuat konten. Namun kebijakan itu hanya menunggu waktu untuk berubah.