Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korporasi Farmasi Eli Lilly Ikut Kembangkan Pengobatan Virus Corona

Raksasa farmasi Eli Lilly & Co. menandatangani perjanjian untuk mengembangkan terapi eksperimental virus corona (Covid-19) dengan perusahaan bioteknologi AbCellera Biologics Inc.
Jalanan kosong terlihat di depan stasiun kereta api Centrale di Milan, Italia, Selasa (10/3/2020). Italia menjadi negara pertama yang mencoba melakukan kebijakan lock down (penguncian) untuk menghentikan penyebaran virus corona. Bloomberg/Camilla Cerea
Jalanan kosong terlihat di depan stasiun kereta api Centrale di Milan, Italia, Selasa (10/3/2020). Italia menjadi negara pertama yang mencoba melakukan kebijakan lock down (penguncian) untuk menghentikan penyebaran virus corona. Bloomberg/Camilla Cerea

Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa farmasi Eli Lilly & Co. menandatangani perjanjian untuk mengembangkan terapi eksperimental virus corona (Covid-19) dengan perusahaan bioteknologi AbCellera Biologics Inc.

Dilansir Bloomberg, perusahaan bioteknologi yang berbasis di Vancouver ini tengah berupaya menemukan antibodi yang berpotensi digunakan untuk menghentikan penularan virus dan mencegah penyakit paru-paru.

Perjanjian pengembangan bersama ini diumumkan oleh kedua perusahaan dalam sebuah pernyataan. Seorang juru bicara Lilly yang berbasis di Indianapolis menolak untuk mengomentari rincian transaksi tersebut.

Melalui kemitraan ini, Eli Lilly akan bergabung dengan produsen obat lain yang berlomba untuk mengembangkan pengobatan dan vaksin Covid-19, yang telah menginfeksi lebih dari 130.000 orang dan membunuh lebih dari 4.900 di seluruh dunia. Belum ada obat atau vaksin yang sesuai hingga saat ini.

Asosiasi eksekutif farmasi mengatakan kepada Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih bulan ini bahwa anti virus dapat tersedia untuk pasien dalam hitungan bulan. Namun, realisasi target tersebut masih jauh dari tercapai.

Gilead Sciences Inc. dan AbbVie Inc. menjadi perusahaan terdepan yang mencatat perkembangan untuk perawatan penyakit ini, sementara Sanofi, Johnson & Johnson dan Moderna Inc. tengah mengembangkan vaksin. Tidak ada eksekutif dari Lilly yang menghadiri pertemuan Gedung Putih.

Keberhasilan Lilly dalam memerangi virus corona akan tergantung pada AbCellera, yang telah mengembangkan teknologi khusu untuk menyaring antibodi yang kuat dengan cepat dan memvalidasi kandidat vaksin potensial dalam waktu singkat.

Perusahaan menggembar-gemborkan kemampuannya untuk 'mempercepat' program obat untuk banyak mitranya, termasuk perusahaan farmasi besar seperti Pfizer Inc., Merck & Co. dan Sanofi.

AbCellera tidak asing dengan respons terhadap pandemi. Pada tahun 2018, perusahaan tersebut dianugerahi kontrak dari Badan Proyek Penelitian Pertahanan Lanjutan Departemen Pertahanan AS (Darpa) sebesar US$30 juta sebagai pendanaan untuk menciptakan platform respons pandemi yang cepat.

Kontrak tersebut merupakan bagian dari inisiatif Departemen Pertahanan yang dikenal sebagai program Platform Pencegahan Pandemi, yang dimaksudkan untuk mendorong pengembangan 'penanggulangan medis langsung dalam 60 hari isolasi patogen virus.'

AbCellera mengatakan platform respons pandemiknya melakukan pressure test dalam sebuah simulasi pada akhir 2018 terhadap sindrom pernafasan Timur Tengah, atau MERS-CoV, yang merupakan kerabat jauh dari Covid-19.

Dalam pengujian, Platform tersebut menunjukkan kemampuan untuk secara efektif mengisolasi ratusan antibodi penawar virus corona yang diuji di unta dan hewan terkait dalam waktu kurang dari empat hari.

“Kami telah mempersiapkan skenario ini dengan tepat dan kami siap untuk mengatasi ancaman ini,” kata kepala litbang AbCellera, Ester Falconer dalam sebuah pernyataan pada 28 Januari, seperti dikutip Bloomberg.

Perusahaan juga telah bermitra dengan para peneliti di Pusat Penelitian Vaksin Alergi dan Penyakit Menular Nasional untuk menguji kandidat antibodi sebagai bagian dari upaya menemukan vaksin Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper