Bisnis.com, JAKARTA – Fakultas Kedokteran (FK) akan menyiapkan tenaga kesehatan dan rumah sakit di bantu penanganan kasus virus corona baru Covid-19. Adapun rumah sakit pendidikan akan menjadi tempat pemeriksaan virus corona.
“Kita harus saling memahami situasi yang terjadi sekarang bahwa persoalan covid-19 semakin meluas. Perlu kolaborasi secara masif termasuk dengan pihak perguruan tinggi,” ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam rapat koordinasi antisipasi pandemi covid-19 dengan para rektor perguruan tinggi di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Dikutip dari keterangan tertulis, Moeldoko menyampaikan perlu ‘suara’ yang sama antarfakultas di perguruan tinggi dalam menghadapi virus corona.
Hingga saat ini Kementerian Kesehatan baru menentukan FK Universitas Airlangga untuk melakukan tes atau pemeriksaan untuk kasus virus corona. Sementara, Fakultas Kedokteran di perguruan tinggi lain seperti di Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada akan berkoodinasi agar lebih terlibat dalam upaya penanganan covid-19.
Pada kesempatan tersebut Dirjen Dikti Prof DR Ainun Naim menegaskan kesiapan dan kesiagaan rumah sakit pendidikan di masing-masing Fakultas Kedokteran.
Ada sejumlah 32 RS Pendidikan lainnya di perguruan tinggi negeri dan 80 FK di perguruan tinggi swasta yang dapat dikoordinasikan.
Baca Juga
Kampus juga diharapkan dapat membentuk konsorsium penelitian untuk vaksin covid-19.
“Untuk menyiapkan RS pendidikan harus disiapkan kamar isolasi, alat pelindung diri, sumber daya manusia untuk menanganani kondisi darurat. Perlu juga penyiapkan tenaga-tenaga tambahan terutama mahasiswa FK tingkat akhir.”
Pada kesempatan tersebut, Rektor Usakti, Ali Ghufron Mukti mengutarakan pentingnya dilakukan penelitian jangka pendek, misalnya untuk meningkatan daya tahan tubuh.
Menurutnya, penelitian secara khusus mengenai vaksin covid-19 tentu membutuhkan riset yang lama. Sedangkan, Prof Dr Fasli Jalal dari Universitas Yarsi menyarankan dibentuk relawan dari kalagan mahasiswa kedokteran.
“Nanti akan secara proaktif melakukan pemeriksaan. Kami gembira pemeriksaan tidak hanya di Litbangkes. Kalau diperlukan, Yarsi siap jadi pelapis untuk tes, UI misalnya sudah siap melakukan tes 100 orang per hari,” papar Fasli.