Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah orang meninggal dunia akibat virus corona di China menembus 2.442 orang. Sementara itu di Iran, jumlah korban jiwa bertambah 2 orang sehingga totalnya menjadi enam orang.
Berdasarkan laporan Komisi Kesehatan Nasional China jumlah korban meninggal akibat virus corona tersebut merupakan data terbaru yang tercatat hingga Sabtu (22/2/2020).
Adapun, Pemerintah China pada Minggu (23/2/2020) melaporkan kenaikan jumlah kasus baru warga tertular virus COVID-19 di seluruh kawasannya.
“Secara keseluruhan, di China muncul 648 kasus baru pada Sabtu (22/2/2020). Angka itu turun dari sehari sebelumnya,yakni 397 kasus,” kata Komisi Nasional China, seperti dikutip dari Antara, Minggu (23/2/2020).
Munculnya kasus baru tersebut, membuat jumlah total orang yang mengidap virus corona di China menjadi 76.936 orang. Jumlah baru di luar Hubei tercatat 18.
Jumlah kematian di seluruh kawasan China naik sebanyak 97 orang sehingga jumlah total orang yang meninggal mencapai 2.442 orang. Dari total penduduk yang meninggal akibat virus corona itu hanya satu kematian terjadi di luar Provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah penyakit itu.
Baca Juga
Sebanyak 82 dari 96 kematian di Hubei tercatat di ibu kota provinsi, Wuhan. Adapun Kota itu sudah dikunci selama beberapa pekan dalam upaya mencegah penyebaran virus.
Di sisi lain, Iran, mengumumkan dua orang lagi penduduknya yang meninggal akibat virus corona per Sabtu (22/2/2020). Hal itu membuat total penduduk Iran yang meninggal akibat virus itu mencapai enam orang.
Pada saat yang sama, otoritas Iran juga melaporkan 10 orang baru yang terinfeksi virus corona. Dengan demikian total jumlah penduduk yang terjangkit mencapai 29 orang.
Kabar soal kematian dan kasus terbaru itu diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur dan Gubernur Provinsi Markazi di Iran tengah.
Sebagian besar kasus infeksi, termasuk delapan kasus baru, terjadi di Qom, kota suci Muslim Syiah yang berada 120 kilometer di selatan ibu kota negara, Teheran.
Pemerintah Iran menyebutkan, sekolah, universitas dan perguruan tinggi di Qom akan ditutup pada Senin (24/2/2020) dan Selasa (25/2/2020) untuk mencegah penyebaran virus yang lebih luas.
Selain itu pemerintah setempat juga mengimbau agar semua pertemuan keagamaan di Qom ditunda.