Bisnis.com JAKARTA -- Pelaku penembakan yang menewaskan sembilan orang di bar shisha, di Jerman tewas bunuh diri setelah menembak ibunya. Sejumlah pihak menghubungkan kasus ini dengan motif partai sayap kanan.
Dikutip dari CNN International, Kamis (20/2), terduga berusia 43 tahun menembak dirinya dan ibunya yang berumur 72 tahun sesampainya di rumah setelah menembak sembilan orang di Kota Hanau, sekitar 25 kilometer dari Frankfurt.
Akibat insiden ini, Kanselir Jerman Angela Merkel membatalkan kunjungannya ke Halle dan menyampaikan duka citanya kepada keluarga korban.
“Kami pikir pagi ini kami akan bersama dengan masyarakat di Hanau. Simpati yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan yang kehilangan,” cuit jubir Merkel, Steffen Seibert di akun Twitter-nya.
Deutsche Welle (DW) juga melaporkan bahwa kasus ini telah diambil alih oleh kejaksaan karena dinilai cukup serius. Kejadian ini disinyalir ada hubungannya dengan motif partai sayap kanan. Hal ini diketahui setelah polisi memeriksa isi surat dan video yang mengklaim atas penembakan di kota Hanau.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan apa latar belakang kejadian ini, tetapi kami akan melakukan yang terbaik untuk menjelaskan apa yang terjadi,” kata Merkel.
Annegret Kramp-Karrenbauer pemimpin partai Persatuan Demokrat Kristen Jerman mengungkapkan harapannya agar latar belakang serangan itu terjadi harus dijelaskan.
"Kekerasan yang didorong oleh ekstremisme sayap kanan tidak boleh dibiarkan begitu saja, kita harus bersatu melawannya,” tuturnya.