Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mulai Besok, Rusia Tutup Sementara Negaranya untuk Warga China

Jumlah kematian akibat wabah virus corona di daratan China mencapai setidaknya 1.868 orang dengan 72.436 infeksi yang telah dikonfirmasi, menurut pejabat kesehatan.
Ilustrasi - Sejumlah orang berjalan dekat pabrik Ford Sollers, perusahaan patungan antara produsen mobil AS Ford Motors dengan mitra Rusia di Vsevolozhzk, Leningrad, Rusia, 27 Maret 2019. /REUTERS
Ilustrasi - Sejumlah orang berjalan dekat pabrik Ford Sollers, perusahaan patungan antara produsen mobil AS Ford Motors dengan mitra Rusia di Vsevolozhzk, Leningrad, Rusia, 27 Maret 2019. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Rusia mengumumkan akan menunda masuknya warga negara China mulai 20 Februari meski tingkat infeksi virus corona per hari di daratan China turun di bawah 2.000 untuk pertama kalinya sejak Januari.

Jumlah kematian akibat wabah virus corona di daratan China mencapai setidaknya 1.868 orang dengan 72.436 infeksi yang telah dikonfirmasi, menurut pejabat kesehatan.

Menurut Pemerintah Rusia penangguhan masuknya warga China ke seluruh wilyah negaranya, yang  mulai berlaku besok, ditujukan untuk untuk kepentingan mencari pekerjaan, kepentingan pribadi maupun untuk keperluan pendidikan dan wisata.

“Penangguhan ini bersifat sementara,” menurut pernyataan otoritas Rusia yang bertanggung jawab atas penanggulangan dampak virus corona seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (19/2/2020).

Sementara itu, Duta Besar China untuk pusat Uni Eropa di Brussels mengatakan bahwa dampak ekonomi dari wabah virus corona akan "terbatas, jangka pendek dan dapat dikelola".

Selain itu ditegaskan bahwa Beijing memiliki sumber daya yang cukup untuk bertindak bila diperlukan.

"Dengan penurunan aktivitas bisnis akibat penangguhan layanan, ada beberapa dampak pada ekonomi China. Akan tetapi, dampak itu terbatas, jangka pendek dan dapat dikelola," kata Duta Besar Zhang Ming dalam konferensi di Brussels.

Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan 92 kasus penularan dari manusia ke manusia di luar China.

“Ada 92 kasus penyebaran virus Corona dari manusia ke manusia di 12 negara di luar China, tetapi WHO tidak memiliki data untuk membuat perbandingan dengan China, kata Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Dia menambahkan bahwa WHO belum melihat transmisi lokal yang berkelanjutan kecuali dalam kasus-kasus tertentu, seperti pada kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Jepang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper