Bisnis.com, JAKARTA— Bank of Thailand memangkas suku bunga acuannya ke level terendah menyusul dengan merebaknya virus corona, macetnya anggaran, dan kekeringan yang menekan pertumbuhan ekonomi.
Bank sentral Thailand menurunkan suku bunga acuannya sekitar 25 basis poin menjadi 1 persen. Pemangkasan suku bunga itu merupakan yang ketiga kalinya dalam lima pertemuan terakhir.
“Penurunan suku bunga akan memberikan stimulus bagi situasi ekonomi saat ini,” kata Asisten Gubernur Bank of Thailand Titanun Mallikamas, dikutip Bloomberg, Rabu (5/2/2020).
Baht langsung terdepresiasi hingga 0,9 persen terhadap dolar. Baht diperdagangkan dengan nilai yang turun sebesar 0,7 persen menjadi 31,180 baht pada 14.08 waktu Bangkok.
Wabah virus corona memukul industri pariwisata Negeri Gajah Putih dan semakin menekan prospek ekonomi. Pada saat yang sama, Thailand bergelut dengan musim kekeringan terburuk dalam empat dekade, penundaan anggaran yang berkelanjutan senilai 3,2 triliun baht, dan melorotnya kinerja ekspor.
“Wabah virus corona mungkin hanya sementara waktu, tetapi langsung memukul ekonomi. Memangkas suku bunga akan mmeberikan kelonggaran bagi industri swasta,” ujar Naris Sathapholdeja, Kepala Ekonom TMB Bank Pcl.
Baca Juga
Di sisi lain, kepercayaan konsumen Thailand tercatat merosot selama 11 bulan berturut-turut pada Januari 2020, jauh sebelum virus corona menekan ekonomi negara ini.
Pemerintah Thailand tengah mempertimbangkan untuk merilis insentif baru untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Sebelumnya, pemerintah telah mengguyur stimulus hingga lebih dari US$10 miliar selama beberapa bulan terakhir.