Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO: Dunia Panik, Tak Siap Hadapi Wabah Virus Corona

Tedros mengatakan lebih dari US$1 miliar dana telah dihabiskan untuk menghentikan wabah ebola di Republik Demokratik Kongo. Sebagai perbandingan, hanya US$18 juta dihabiskan untuk kesiapsiagaan di negara tetangga Kongo, Uganda sebelum virus melintasi perbatasan.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) untuk Pneumonia karena Novel Coronavirus 2019-nCoV di Jenewa, Swiss, 22 Januari, 2020./Reuters
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) untuk Pneumonia karena Novel Coronavirus 2019-nCoV di Jenewa, Swiss, 22 Januari, 2020./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengkhawatirkan dunia tidak siap menghadapi situasi berbahaya dan darurat kalau ada wabah baru semacam virus corona yang muncul dari China yang menyebar dengan cepat ke negara-negara baru dalam waktu sebulan.

Pada pertemuan Dewan Eksekutif WHO di Jenewa kemarin waktu setempat, Tedros mendesak 196 negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia untuk "berinvestasi dalam kesiapsiagaan," bukan malah "panik."

"Sudah terlalu lama dunia terlena dan berjalan pada siklus kepanikan,” ujar Tedros dalam sambutannya seperti dikutp CNBC.com, Selasa (4/2/2020).

Dia mengakui pihaknya mengeluarkan banyak uang saat terjadi wabah hingga wabah itu berakhir. Akan tetapi para anggota WHO lupa untuk mengantisipasi kemungkinan wabah berikutnya.

"Jika kita gagal untuk mempersiapkan serangan baru maka kita sedang bersiap untuk gagal," katanya.

Tedros mengatakan lebih dari US$1 miliar dana telah dihabiskan untuk menghentikan wabah ebola di Republik Demokratik Kongo. Sebagai perbandingan, hanya US$18 juta dihabiskan untuk kesiapsiagaan di negara tetangga Kongo, Uganda sebelum virus melintasi perbatasan.

"Ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh dunia," katanya.

Peringatan dari pejabat tinggi WHO itu muncul ketika virus corona yang mematikan kini telah menewaskan sedikitnya 362 orang dan membuat lebih dari 17.400 terjangkit di seluruh dunia, termasuk pasien di AS dan Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper