Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Seleksi Petugas Haji, Kemenag Jamin Tidak Ada KKN & Gratifikasi

Kementerian Agama mengklaim seleksi petugas haji tahap pertama berjalan dengan transparan. Kementerian menjamin tidak ada pratik gratifikasi atau menjanjikan kelulusan bagi para calon
Petugas Haji Indonesia. /Antara
Petugas Haji Indonesia. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Agama mengklaim seleksi petugas haji tahap pertama berjalan dengan transparan. Kementerian menjamin tidak ada pratik gratifikasi atau menjanjikan kelulusan bagi para calon.

Khoirizi, Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) mengatakan seleksi petugas haji tahap pertama yang digelar serentak hari ini di 494 Kabupaten/Kota berjalan lancar. Seleksi tingkat Kankemenag Kab/Kota ini gunakan sistem Computer Asested Test (CAT) sehingga lebih transparan.

Tahapan seleksi ini akan memilih dua kali kuota untuk diikutika pada seleksi tahap kedua di tingkat Kanwil Kemenag Provinsi, 13 Februari mendatang. Peserta yang berhak ikut seleksi tahap dua akan diumumkan pada 10 Februari 2020.

"Kami meminta seluruh panitia pelaksana dapat melaksanakan proses ini dengan prinsip akuntabel, agar tidak bermain-main dalam pelaksaannya. Jangan coba-coba KKN, menerima gratifikasi, dan menjanjikan kelulusan kepada peserta," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (4/2/2020).

Khoirizi mengingatkan pelaksanaan tiap tahapan seleksi dipantau oleh Itjen Kemenag, bahkan KPK. Seleksi petugas haji juga tidak dipungut biaya alias gratis.

Dia menjelaskan terdapat 7.448 peserta yang ikut dalam seleksi tahap pertama ini. Para peserta itu berkompetisi untuk menjadi bagian dari 1.319 kuota yang tersedia.

Jumlah itu terdiri dari 507 ketua kloter, 507 pembimbing ibadah kloter, dan 305 PPIH Arab Saudi. Hingga saat ini, rekap jawaban peserta yang sudah masuk ke aplikasi Siskohat sudah mencapai 75 persen.

"Seleksi ini tidak saja menjaring kompetensi calon petugas, tapi juga menilai akhlak, disiplin, komitmen melayani, serta pemahaman moderasi beragama," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper