Bisnis.com, JAKARA - Kondisi mahasiswa Indonesia dan WNI lainnya yang tertahan di Wuhan terkait wabah virus corona, bisa jadi mengundang simpati siapa pun. Namun, jika tiba-tiba ada permintaan donasi untuk mahasiswa Indonesia dan WNI di Wuhan, ada baiknya anda memastikan kebenarannya.
Pesan berikut bisa menjadi alarm agar siapa pun waspada jika ada yang meminta donasi untuk mahasiswa di Wuhan, China.
Hello Wuhaners!
PPIT Wuhan dan Mahasiswa Indonesia tidak ada open donasi untuk kasus Corona Virus di Wuhan sebagaimana yang beredar di medsos
Yuuk kabarkan orang tua, keluarga dan teman kita semua di Indonesia agar tidak dimanfaatkan oleh pihak yg tidak bertanggung jawab
----------------------
PPIT Wuhan,
IG: PPIT Wuhan
Web: ppitiongkokwuhan.org
Wechat: ppitwuhan
Demikian pesan yang tersebar melalui pesan singkat di whatsapp.
Pesan yang sama juga dikirimkan Rio, kandidat master bidang psikologi terapan (Applied psychology) di China university of Geosciences Wuhan.
Terkait beragam informasi yang beredar, Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok cabang Wuhan dalam rilisnya tentang kondisi mahasiswa RI dan WNI di Wuhan, Kamis (30/1/2020) meminta agar tidak mudah mempercayai informasi yang belum teruji keakuratannya.
"PPIT Wuhan mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak akurat dan diharapkan lebih bijak menerima dan
menyebarkan informasi mengenai keadaan mahasiswa di Wuhan," ujar pihak PPIT cabang Wuhan.
PPIT Wuhan juga menginformasikan bahwa dana untuk bantuan logistik pertama dari KBRI telah di terima oleh para ketua ranting dan telah didistribusikan kepada seluruh WNI pada 28 hingga 29 Januari 2020 untuk membeli bahan logistik.
Saat berita ini diturunkan, dua nara hubung PPIT Wuhan belum bisa dihubungi untuk diminta konfirmasi terkait adanya permintaan donasi mengatasnamakan mahasiswa di Wuhan.
Sebelumnya, dalam pernyataan resmi Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok cabang Wuhan (PPITW) pada 24 Januari 2020 disebutkan bahwa para mahasiswa rata-rata tinggal di asrama. Mereka pun selalu dalam pantauan kampus.
Hampir seluruh kampus di Wuhan melakukan tindakan pencegahan penularan wabah virus corona dengan memberikan masker, sabun cair dan thermometer gratis kepada tiap mahasiswa.
PPIT Wuhan pun selalu berkoordinasi dengan KBRI Beijing, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI dan telah bergabung dengan group wechat untuk mempermudah komunikasi dan konsultasi.
WNI di Wuhan dimonitor oleh KBRI Beijing tiap saat, KBRI meminta untuk tidak panik.