Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serangan Teroris di Burkina Faso, Afrika Barat Tewaskan 39 Orang

Otoritas Burkina Faso, sebuah negara di Afrika Barat, mengatakan 39 orang terbunuh dalam serangan oleh gerilyawan Islam di sebuah desa bernama Silgadji. Serangan ini tampaknya menandai perubahan dari sasaran utama militer ke eksekusi warga sipil.
Polisi dan aparat keamanan Burkina Faso mengepung Hotel Splendid di ibu kota Ouagadougou menyusul serangan teror a la Paris dan Jakarta terjadi pula di negeri ini./Antara
Polisi dan aparat keamanan Burkina Faso mengepung Hotel Splendid di ibu kota Ouagadougou menyusul serangan teror a la Paris dan Jakarta terjadi pula di negeri ini./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Burkina Faso, sebuah negara di Afrika Barat, mengatakan 39 orang terbunuh dalam serangan oleh gerilyawan Islam di sebuah desa bernama Silgadji. Serangan ini tampaknya menandai perubahan dari sasaran utama militer ke eksekusi warga sipil.

Dilansir Bloomberg, Rabu (29/1/2020), dalam sebuah pernyataan, pemerintah setempat mengatakan, pasukan keamanan membantu warga untuk menguburkan para korban setelah serangan keji yang terjadi pada Sabtu, 25 Januari 2020 di Provinsi Soum. Korban tewas pada kejadian ini merupakan yang tertinggi diantara serangan di negara Afrika Barat tahun ini.

Sebelumnya, Burkina Faso telah mencatatkan gelombang kekerasan militan di dekat perbatasannya sejak 2016, mengikuti jejak negara tetangganya, Mali, yang gagal mengusir gerilyawan yang berafiliasi dengan al-Qaeda sejak 2012, meskipun telah digelar operasi perdamaian besar-besaran oleh PBB.

Kelompok bersenjata yang mengendarai sepeda motor di Burkina Faso awalnya menargetkan para guru dan konvoi militer. Perincian serangan akhir pekan lalu itu menunjukkan sebuah modus operandi baru.

Kelompok militan ini memotong saluran telepon ke desa dan menanam ranjau darat di jalan akses sebelum mengelilingi pasar dan memisahkan laki-laki dan perempuan. Orang-orang itu kemudian dieksekusi.

Pemerintah Burkina Faso mengatakan, tentara akan menambah 2.000 kekuatan tentara pada bulan depan sebagai respons dari kejadian ini.

Presiden Roch Marc Christian Kabore telah mendeklarasikan dua hari berkabung nasional pekan lalu menyusul serangan terhadap sebuah desa yang menewaskan sekitar 20 orang. Di Mali, pejuang Negara Islam baru-baru ini mengatur beberapa serangan besar-besaran di kamp-kamp tentara yang menewaskan puluhan tentara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper