Bisnis.com, JAKARTA - Starbucks telah menutup semua toko dan menangguhkan layanan pengiriman di Provinsi Hubei China selama liburan Tahun Baru Imlek selama sepekan.
Hal tersebut merupakan langkah perusahaan karena wabah coronavirus atau virus corona yang berasal dari Wuhan, telah menyebabkan 41 kematian di Cina.
Berdasarkan laporan dari laman Reuters (25/1/2020), pihak Starbucks mengatakan akan mencari langkah keluar dari masalah kesehatan bagi pelanggan dan karyawannya.
Baca Juga
Adapun, provinsi pusat Hubei di China adalah rumah bagi hampir 60 juta orang. Perusahaan pun belum memberikan keterangan seberapa besar potensi hilangnya pendapatan dari langkah tersebut.