Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertemuan WEF 2020 di Davos Tampilkan Kaum Muda

Ada yang berbeda dalam pertemuan elit World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, tahun ini. Wajah-wajah muda tampak mengubah imej pertemuan tahunan yang biasanya dihadiri oleh orang-orang tua kaya pemangku kepentingan dari seluruh penjuru dunia itu.

Bisnis.com, PEKANBARU - Ada yang berbeda dalam pertemuan elit World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, tahun ini. Wajah-wajah muda tampak mengubah imej pertemuan tahunan yang biasanya dihadiri oleh orang-orang tua kaya pemangku kepentingan dari seluruh penjuru dunia itu.

Adapun, isu “pembuat perubahan” telah mendorong anak-anak muda menyampaikan suara, energi, dan gaya baru dalam agenda pertemuan WEF 2020.

Setelah panel pertama dalam pertemuan 4 hari di Pegununan Alpen yang diinisiasi oleh Klaus Schwab itu dibuka, tampak 4 aktivis muda yang salah satunya adalah aktivis lingkungan asal Swedia Greta Thunberg ikut berdiskusi mengenai Jalan Berkelanjutan Menuju Masa Depan Bersama.

Panel yang diisi oleh narasumber lintas usia itu membicarakan tentang sumber air, tenaga listrik, dan kesehatan. Tampak beberapa aktivis dari Zambia, Puerto Rico, dan Kanada yang jauh lebih muda ketimbang para audiensnya berdiskusi dalam forum tersebut.

“Para elit Davos ditegur oleh klien masa depan,” kata Isabel Hilton, CEO China Dialogue, melalui akun Twitter-nya, seperti dikutip Reuters, Rabu (22/1/2020).

Adapun, Thunberg sudah cukup dikenal di dunia internasional mengingat kampanye lingkungannya yang sangat keras. Bahkan, pada 2018, Thunberg memimpin protes di Davos yang menyerukan bahwa dunia saat ini bagaikan rumah yang terbakar.

Tahun ini, dirinya ikut dalam beberapa panel dengan narasumber berprofil tinggi. Thunberg juga diminta menyampaikan pidato singkat setelah Presiden AS Donald Trump berbicara.

Sebelum-sebelumnya, Trump sempat mencemooh Thunberg dan memberikan ejekan “nabi kebodohan” kepada anak berusia 17 tahun itu.

Selain Thunberg, hadir pula Naomi Wadler berusia 13 tahun yang merupakan aktivis kampanye anti-senjata api dari Amerika Serikat.

Wadler tampak mengenakan sepatu Doc Martens dengan celana panjang kotak-kotak. Penampilannya tampak tak biasa di tengah-tengah partisipan WEF lainnya, namun Wadler berharap dapat menginspirasi dan dapat terinspirasi di pertemuan elit tersebut.

“Menurut saya, ini sangat bagus bahwa kita semua diundang. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Forum ini biasanya untuk orang kaya dan tua berkulit putih. Jadi, menurut saya sekarang sangat keren karena ada banyak orang kulit berwarna di sini,” kata Wadler yang merupakan aktivis termuda di dunia.

Dari laman resmi WEF 2020, hadir pula aktivis kampanye pendidikan asal Syria Mohamad Al Jounde berumur 18 tahun, aktivis sumber daya air dari Kanada berusaia 15 tahun bernama Autumn Peltier, dan aktivis lingkungan asal Afrika Selatan berusia 17 tahun bernama Ayakha Melithafa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper