Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan mengutamakan kualitas wisatawan yang datang ke Indonesia dibandingkan kuantitas.
Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan Indonesia dapat belajar dari Uni Emirat Arab (UEA) dalam mendatangkan wisatawan. Salah satu anggota UEA yakni Abu Dhabi berhasil mendatangkan 29 juta wisatawan sementara warga negaranya hanya 1,9 juta.
"[Bahkan] yang datang dan transit di airport [Abu Dhabi International Airport] lalu tinggal 1 hari, mencapai hampir 120 juta [orang per tahun]," kata Luhut di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan Indonesia dapat belajar dari Uni Emirat Arab (UEA) dalam mendatangkan wisatawan. Salah satu anggota UEA yakni Abu Dhabi berhasil mendatangkan 29 juta wisatawan sementara warga negaranya hanya 1,9 juta.
"[Bahkan] yang datang dan transit di airport [Abu Dhabi International Airport] lalu tinggal 1 hari, mencapai hampir 120 juta [orang per tahun]," kata Luhut di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Politisi Partai Golkar itu menyebutkan jumlah wisatawan yang sangat besar ini diperoleh selain meningkatkan fasilitas juga dengan memastikan tidak ada isu keamanan di kawasan.
"Satu jawaban beliau Putera Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Pangeran Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan dalam meningkatkan jumlah wisatawan], tida ada fear, tidak ada ketakutan," katanya.
Sebagai perbandingan Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019 mencapai 16,1 juta hingga 16,3 juta kunjungan. Jumlah ini di bawah target Kementerian Pariwisata sebesar 20 juta kunjungan yang kemudian direvisi menjadi 18 juta kunjungan.
Luhut menyebutkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mengajukan konsep untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas wisatawan ke Indonesia.
"Pak Tama [Menpar dan Ekonomi Kreatif Wisnutama] punya konsep bagaimana Garuda membawa orang [wisatawan] ke Indonesia," katanya.
Luhut menyebutkan, konsep pariwisata ke depan adalah menghubungkan pusat-pusat wisatawan di mancanegara yang tertarik ke Indonesia.
"Tinggal kita eksekusi saja. Ini soal waktu saja [agar program terealisasi]," katanya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menuturkan mengharapkan kementerian lembaga dapat berkoordinasi dengan baik agar pariwisata Indonesia semakin dikenal dunia.
Penguatan koordinasi itu meliputi pemenuhan infrastruktur, jaringan internet, pemenuhan ketersediaan energi seperti bahan bakar minyak hingga sistem kelistrikan, serta jaminan keamanan.
Ma'ruf yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia non aktif itu juga mengharapkan dilakukan upaya peningkatan promosi agar lebih banyak turis berkunjung ke Indonesia.