Bisnis.com, MALANG - Universitas Muhammadiyah Malang mendorong tumbuhnya markas inkubasi seni dan budaya. Untuk tujuan tersebut, UMM menggandeng Winarto Ekram pemilik sanggar Winekram Art Space.
Winarto mengatakan sanggarnya didesain untuk menjadi tempat inkubasi serta berkumpulnya para seniman Malang Raya, Kota Malang, Kota Batu, Kab. Malang, juga luar daerah untuk mengokohkan identitas bangsa melalui kebudayaan.
Digelarnya Festival Obah Nggedruk Bumi selama 3 hari berturut-turut menandai berdirinya sanggar seni ini.
"Festival Obah Nggedruk Bumi sendiri merupakan festival pentas seni tari dan budaya," kata Winarto dalam keterangan resminya, Senin (6/1/2020).
Adhigana Production yang merupakan kelompok praktikum program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMM sebagai penggeraknya. Gelaran seni dan budaya ini merupakan implementasi dari tugas mata kuliah Keterampilan Bahasa Produktif yang diampu M. Isnaini.
Sanggar Winekram terletak di wilayah Nggopit RT 12 RW 03 Dusun Mojorejo, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Baca Juga
“Ini adalah sebuah kegiatan untuk mengawali sebuah tempat, (festival ini) bernama Obah Nggedruk Bumi. Tempat ini adalah space program kesenian yang diharapkan ke depan memiliki acara kesenian,” ujar Winarto.
Kegiatan yang menampilkan seni dan kebudayaan lintas daerah ini melibatkan berbagai seniman dari berbagai kota, di antaranya dari Indramayu, Solo, Jombang, Lumajang, Surabaya, serta dari beberapa kota-kota lain.
Selain pertunjukan kesenian, ada workshop tari dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ), hingga parade sanggar tari se-Jawa Timur. Acara ditutup dengan pertunjukan kesenian.
“Festival ini tujuannya memang membuka tempat untuk dikerubungi, membuka lahan, membuka ruang untuk pertunjukan kesenian," ujar Winarto.
Kegiatan yang akan diadakan bentuknya berupa Festival-festival tidak hanya tari, ada teater, musik, tapi juga kecenderungannya memang lebih ke tradisional juga ke kontemporer.
Nirwana Chendra Kasih sebagai ketua pelaksana kegiatan berharap sanggar ini bisa menjadi tempat sarasehan kebudayaan maupun workshop kebudayaan serta segala sesuatu yang berbau kesenian.
"Dengan adanya kegiatan dan kerja sama seperti ini, bisa menjadi tahap awal kami juga dalam belajar dan menambah ilmu baru untuk menunjang lulusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMM," ujarnya.
“Untuk mata kuliah Keterampilan Berbahasa Produktif yang konsentrasi di bidang Manajemen Event Organizer, mahasiswa bahasa Indonesia perannya ialah untuk membantu, memanage acaranya Pak Winarto. Kegiatan ini merupakan salah satu praktik kegiatan secara langsung yang mungkin selama ini mereka pahami hanya beberapa teori singkat tentang bagaimana memanage atau menjadi EO acara,” tegas M. Isnaini selaku dosen pengampu mata kuliah.
Selain itu, kata Isnaini, Prodi Bahasa Indonesia sangat luas cakupannya, meliputi komunikasi yang di dalamnya menggunakan bahasa Indonesia dalam cakupan linguistik.
Praktik ini merupakan implementasi dari bagaimana cara berkomunikasi, negosiasi dan keterampilan berbahasa lainnya, sehingga wujudnya adalah membuat sebuah event.