Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China dan Rusia Usulkan Pencabutan Sanksi atas Korut, Dewan Keamanan PBB Terpecah

Anggota Dewan Keamanan PBB akan bertemu secara tidak resmi pada hari ini untuk melakukan perundingan putaran kedua mengenai proposal Rusia dan China untuk mencabut serangkaian sanksi terhadap Korea Utara yang menurut beberapa diplomat tidak akan mendapatkan dukungan kuat.
Sebuah proyektil ditembakkan selama uji coba rudal Korea Utara dalam gambar tak bertanggal ini yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara pada 28 November 2019./Reuters
Sebuah proyektil ditembakkan selama uji coba rudal Korea Utara dalam gambar tak bertanggal ini yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara pada 28 November 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Dewan Keamanan PBB akan bertemu secara tidak resmi pada hari ini untuk melakukan perundingan putaran kedua mengenai proposal Rusia dan China untuk mencabut serangkaian sanksi terhadap Korea Utara yang menurut beberapa diplomat tidak akan mendapatkan dukungan kuat.

China dan Rusia mengadakan negosiasi sehari sebelum tenggat waktu yang diberikan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un terhadap Amerika Serikat untuk menunjukkan fleksibilitas dalam perundingan nuklir. Perundingan yang macet itu bertujuan agar Pyongyang menghentikan program senjata nuklirnya.

Korea Utara telah memperingatkan bahwa Amerika Serikat akan menerima "hadiah Natal" yang tidak diinginkan jika tenggat waktu itu gagal dipenuhi.

Seorang pejabat tinggi Gedung Putih mengatakan kemarin bahwa Amerika Serikat akan sangat kecewa jika Korea Utara menguji coba rudal jarak jauh atau nuklir dan akan mengambil tindakan yang tepat sebagai kekuatan militer dan ekonomi terkemuka.

Pyongyang berada di bawah sanksi Amerika Serikat sejak 2006 karena program rudal dan nuklirnya. Sanksi itu diperkuat oleh Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat selama bertahun-tahun.

Beberapa diplomat, yang berbicara dengan syarat anonim, telah memperingatkan bahwa persatuan akan dipecah jika Rusia dan China melakukan pemungutan suara untuk rencana baru mereka.

Rusia dan China mengusulkan konsep resolusi Dewan Keamanan PBB awal bulan ini yang akan mencabut sanksi terhadap industri yang menghasilkan ratusan juta dolar bagi Korea Utara. Sanksi-sanksi itu diberlakukan pada tahun 2016 dan 2017 untuk memotong dana untuk program nuklir dan rudal Pyongyang.

Dalam upaya untuk menjaga persatuan PBB soal Korea Utara, para diplomat mengatakan Amerika Serikat mengajukan draft pernyataan pers tentang masalah itu, tetapi langkah itu ditolak oleh Rusia dan China. Kedua negara sebaliknya menjadwalkan perundingan putaran kedua tentang rancangan resolusi mereka pada hari ini, kata para diplomat.

Seorang diplomat Dewan Keamanan, yang tidak bersedia disebutkan namanya, menuduh Rusia dan China berkoordinasi dengan Korea Utara mengenai rancangan resolusi seperti dikutip Reuters, Senin (30/12/2019).

Isinya termasuk membiarkan Pyongyang membuat tambahan teks sendiri sebelum mereka terlibat pembicaraan dengan Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper