Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demonstran Hong Kong Berencana Gelar Aksi pada Malam Natal

Pengunjuk rasa anti-pemerintah Hong Kong berencana berkumpul di pusat perbelanjaan utama dan menggelar demonstrasi 'malam senyap' di kawasan wisata populer kota itu pada Malam Natal, Selasa (24/12/2019). Aksi itu akan digelar di tengah peringatan polisi bahwa mereka akan bertindak jika terjadi masalah.
Demonstran anti-pemerintah merusak sebuah toko selama protes di Hong Kong, Cina, 20 Oktober 2019./REUTERS-Umit Bektas
Demonstran anti-pemerintah merusak sebuah toko selama protes di Hong Kong, Cina, 20 Oktober 2019./REUTERS-Umit Bektas

Bisnis.com, JAKARTA - Pengunjuk rasa anti-pemerintah Hong Kong berencana berkumpul di pusat perbelanjaan utama dan menggelar demonstrasi 'malam senyap' di kawasan wisata populer kota itu pada Malam Natal, Selasa (24/12/2019). Aksi itu akan digelar di tengah peringatan polisi bahwa mereka akan bertindak jika terjadi masalah.

Dilansir dari Reuters, kepolisian setempat menyatakan mereka tidak akan akan menutup jalan untuk lalu lintas di distrik Tsim Sha Tsui. Lokasi tersebut tempat sejumlah besar orang secara tradisional berkumpul pada Malam Natal untuk melihat lampu Natal di sepanjang kawasan pejalan kaki yang berbatasan dengan Victoria Harbour yang ikonis di kota itu.

Polisi mengatakan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, sebagian besar jalan tidak akan ditutup untuk lalu lintas di distrik tersebut. Mereka juga tidak mengerahkan personel polisi dalam jumlah besar, kecuali kerusuhan mulai berkobar.

"Petugas polisi tidak akan, seperti di masa lalu, ditempatkan dalam jumlah besar di sepanjang pantai," kata pengawas senior Wong Chi-wai kepada wartawan.

Forum online pengunjuk rasa mengatakan demonstran berencana berkumpul di berbagai mal pada Malam Natal, sementara yang lain berencana menggelar unjuk rasa di Tsim Sha Tsui.

Pekan depan, Civil Human Rights Front, yang telah mengorganisir beberapa unjuk rasa terbesar yang melibatkan lebih dari satu juta orang, telah mengajukan rencana untuk menggelar aksi demonstrasi lagi saat Tahun Baru.

Skala dan intensitas aksi demonstrasi anti-pemerintah yang telah memasuki bulan ketujuh ini mulai berkurang.

Polisi telah menangkap lebih dari 6.000 orang sejak protes meningkat pada Juni lalu, termasuk sejumlah besar orang selama pengepungan yang berlarut-larut dan keras di Universitas Politeknik Hong Kong pada pertengahan November.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper