Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo ingin industri pendukung infrastruktur di Indonesia diperkuat.
Pernyataan itu disampaikan oleh Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/12/2019) dalam rapat terbatas membahas mengenai rapat program akselerasi program infrastruktur.
Jokowi menyatakan sekarang masih ada kesenjangan antara permintaan dan penawaran dalam penyiapan material konstruksi. Jokowi memberi contoh industri aspal dalam negeri baru bisa memenuhi 70% dari kebutuhan aspal sebesar 650.000 ton.
Selain itu, industri baja dalam negeri baru bisa memenuhi 60% dari kebutuhan baja nasional. "Artinya kita perlu memperkuat industri pendukung infrastruktur," kata Jokowi.
Jokowi meminta para menteri untuk terus membenahi manajemen rantai pasok produksi, mulai dari penyiapan sumber daya manusia, peralatan, material, inovasi, teknologi dan pendanaan.
Dalam rapat tersebut, Jokowi juga mengingatkan pembangunan infrastruktur harus difokuskan untuk memperlancar konektivitas di sepanjang rantai pasok yang menghubungkan pasar dengan sentra-sentra produksi rakyat seperti sektor pertanian, perikanan, perkebunan, industri dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).