Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Senggol Kim Jong-un, Ancam Korea Utara

Hubungan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un terancam.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat mengunjungi perkebunan Chunghung didampingi para stafnya, di Samjiyon, Korea Utara (10/7/2018)./Reuters-KCNA
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat mengunjungi perkebunan Chunghung didampingi para stafnya, di Samjiyon, Korea Utara (10/7/2018)./Reuters-KCNA

Bisnis.com, JAKARTA – Hubungan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un terancam.  

Trump kembali menyenggol Kim Jong-un dengan julukan "Rocket Man" dan melancarkan ancaman kekuatan militer terhadap Korea Utara.

Julukan yang pernah Trump gunakan untuk mengejek pemimpin Korut itu dilontarkan hanya beberapa jam setelah Korea Utara mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan "hadiah Natal" untuk AS.

“Hadiah Natal” tersebut dipersiapkan jika pemerintah AS gagal memenuhi segala tuntutan Korut pada akhir tahun untuk konsesi dalam pembicaraan nuklir.

Dalam beberapa bulan terakhir, Kim Jong-un telah berulang kali memperingatkan bahwa ia dapat mengambil "jalan baru" dalam hubungan dengan AS, sambil melanjutkan peluncuran rudal balistik.

“Dia pastinya suka meluncurkan roket-roket, bukan? Itulah alasan saya memanggilnya 'Rocket Man',” ujar Trump saat menghadiri KTT NATO di Inggris pada Selasa (3/1/2019), seperti dilansir melalui Bloomberg.

“Kami [AS] memiliki militer paling kuat yang pernah kami miliki, dan sejauh ini kami adalah negara paling kuat di dunia, dan mudah-mudahan, kami tidak harus menggunakannya [kekuatan militer], tetapi jika kami melakukannya, kami akan menggunakannya,” tambah Trump.

Beberapa jam kemudian, media pemerintah Korea Utara mengatakan Kim "tidak senang" mendengar ancaman Trump tentang kemungkinan menggunakan kekuatan militer terhadap negara beribu kota Pyongyang itu.

Kantor berita Korut Korean Central News Agency (KCNA) pada Rabu (4/12) merilis pernyataan dari kepala militer Korea Utara, Pak Jong Chon.

Disebutkan bahwa "penggunaan pasukan bersenjata bukan hak istimewa AS saja". Di dalam pernyataan itu, pemerintah Korut juga menegaskan akan mengambil tindakan yang sesuai jika AS memulai aksi militer.

Sementara itu, meski melanjutkan uji coba senjatanya, Kim Jong-un telah menahan diri untuk tidak meledakkan bom nuklir ataupun meluncurkan rudal yang mampu menjangkau AS sembari meneruskan perundingan dengan Trump.

Namun, setiap perubahan yang dilakukan Kim Jong-un dapat terjadi segera setelah menyampaikan pidato Tahun Baru. Dalam pidato menyambut tahun 2019 lalu, misalnya, ia menyampaikan peringatan tegas untuk Trump.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper