Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa mesin pencarian asal Amerika Serikat (AS) Google mengumumkan pemecatan empat karyawannya karena dinilai melakukan pelanggaran kebijakan keamanan data.
Induk Google, Alphabet Inc., pada Senin (25/11/2019) mengirimkan surel berjudul "Mengamankan data kita” kepada semua karyawan untuk menjelaskan keputusan tersebut, menurut salinan dokumen yang diperoleh Bloomberg News. Perusahaan mengkonfirmasikan isi memo itu tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.
Kasus ini telah meningkatkan tensi antara pihak manajemen dan karyawan di sebuah perusahaan yang pernah diakui atas budaya perusahaannya yang terbuka.
Google diketahui telah terbelit protes pekerjanya karena beberapa isu termasuk kerja sama perusahaan dengan militer AS dan cara penanganannya terhadap pejabat eksekutif perusahaan yang dituduh melakukan pelecehan seksual.
Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah pekerja menyebutkan tindakan manajemen, seperti menjalankan alat pelacak dalam browser web karyawan, sebagai upaya untuk mengekang aktivisme. Pihak perusahaan sendiri telah membantah tuduhan itu.
Pada Jumat (22/11/2019, lebih dari 200 orang melancarkan protes di luar kantor Google di San Francisco dalam suatu aksi unjuk rasa yang diselenggarakan oleh staf perusahaan.
Baca Juga
Para pengunjuk rasa menuntut perusahaan untuk mempekerjakan kembali dua karyawan yang telah diberhentikan secara administratif, yakni Rebecca Rivers dan Laurence Berland. Perihal pemecatan ini telah dikonfirmasikan sendiri oleh Rivers pada Senin (25/11) dalam akun Twitter.
I was just informed by @Google that I am being terminated.
— Rebecca Rivers (@Tri_Becca90) November 25, 2019
Menurut Rivers, dia menjadi sasaran karena memprotes Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, yang tengah menguji produk cloud Google.
Sementara itu, Berland diketahui aktif dalam protes terhadap YouTube untuk penanganan kebijakan ujaran kebencian. Pekan lalu keduanya mengatakan bahwa mereka tidak memercayai penjelasan resmi perusahaan terkait pemecatan mereka.
Berikut adalah isi memo lengkap yang dirilis pada Senin (25/11/2019) oleh Chris Rackow, Royal Hansen, dan Heather Adkins atas nama Tim Keamanan dan Investigasi Google:
“Kami telah melihat peningkatan baru-baru ini dalam hal informasi yang dibagikan di luar perusahaan, termasuk nama dan detail karyawan-karyawan kami. Tim kami berkomitmen untuk menyelidiki masalah ini, dan hari ini kami telah memecat empat karyawan karena pelanggaran yang jelas dan berulang terhadap kebijakan keamanan data kami.
Ada beberapa misinformasi yang beredar tentang penyelidikan ini, baik secara internal maupun eksternal. Kami ingin menegaskan bahwa tidak satu pun dari orang-orang ini yang dipecat karena hanya sekadar melihat dokumen atau penanggalan dalam alur pekerjaan mereka.
Sebaliknya, investigasi kami yang dilakukan secara menyeluruh menemukan bahwa individu-individu tersebut terlibat dalam pencarian sistematis untuk materi dan pekerjaan karyawan lain. Hal ini termasuk mencari, mengakses, dan mendistribusikan informasi bisnis di luar lingkup pekerjaan mereka, serta mengulangi perilaku ini bahkan setelah diajak berbicara dan diingatkan tentang kebijakan keamanan data kami. Informasi ini, bersama dengan detail email internal dan deskripsi yang tidak akurat tentang pekerjaan Google, selanjutnya dibagikan secara eksternal.
Dalam satu kasus, di antara informasi lain yang mereka akses dan salin, satu individu mengakses penanggalan dari berbagai karyawan di luar kelompok kerja mereka. Individu itu mengatur pemberitahuan sehingga mereka menerima email yang merinci pekerjaan dan keberadaan karyawan tersebut, termasuk hal-hal pribadi seperti janji medis dan kegiatan keluarga, semua tanpa sepengetahuan atau persetujuan karyawan tersebut. Ketika Google yang terkena dampaknya menemukan hal ini, banyak yang melaporkan bahwa mereka merasa takut atau tidak aman, dan meminta untuk bekerja dari lokasi lain. Hasil tangkapan layar (screenshot) dari beberapa kalender mereka, termasuk nama dan detail mereka, kemudian keluar dari perusahaan.
Kami selalu memperlakukan keamanan informasi dengan sangat serius, dan tidak akan mentolerir upaya untuk mengintimidasi karyawan Google atau mengganggu pekerjaan mereka, ataupun tindakan yang mengarah pada kebocoran informasi bisnis atau pelanggan yang bersifat sensitif. Ini bukanlah cara bagaimana budaya terbuka Google berlaku atau tidak pernah dimaksudkan untuk berlaku. Kami berharap setiap anggota komunitas kami mematuhi kebijakan keamanan data kami.
Untungnya, jenis aktivitas ini jarang terjadi. Terima kasih kepada semua orang yang melakukan hal yang benar setiap hari, melakukan pekerjaan luar biasa, sambil menginspirasi serta menjaga kepercayaan pengguna, mitra, dan satu sama lain.”