Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan terdapat 1.300 orang yang melamar sebagai tenaga ahli di Kantor Staf Presiden.
Moeldoko mengatakan proses seleksi tenaga ahli itu akan terdiri dari tes, wawancara, presentasi hingga penilaian mengenai nilai, semangat, loyalitas dan integritas. Menurutnya, seleksi itu akan dilakukan secara ketat.
"Sampai dengan saat ini ada 1.300 pelamar ke KSP. Kita nanti hanya perlu 60-an paling banyak," kata Moeldoko kepada jurnalis, Selasa (26/11/2019).
Menurutnya, para pelamar itu memiliki sejumlah latar belakang seperti dari partai politik, relawan, organisasi masyarakat, pesantren hingga lembaga pemerintah. Di samping itu, KSP juga merekrut ahli dari berbagai lembaga negara seperti Kementerian Keuangan.
"Jadi sumbernya memang banyak. Karena sekali lagi, saya ingin KSP ke depan punya energi yang sangat tinggi, karena bukan saja jalan cepat," kata mantan Panglima TNI pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Mengenai pelamar dari partai politik, Moeldoko menyatakan sejumlah partai politik seperti Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Partai Bulan Bintang dan Partai Hanura sudah menyodorkan nama.
Baca Juga
"Semua kita tes, kalau enggak lulus, ya enggak lulus. Jangan sampai nanti parpol tidak profesional," kata Moeldoko yang menyatakan para kader parpol tersebut melamar sebagai tenaga ahli melalui proses yang formal.
Seperti diketahui, KSP adalah lembaga negara yang dibentuk pada masa Presiden Joko Widodo. KSP sempat dibubarkan pada akhir masa pemerintahan Jokowi pada 2014-2019.
Pada periode kedua pemerintahan Jokowi, KSP kembali dihidupkan. Pada saat ini, lembaga negara ini membutuhkan banyak sumber daya manusia untuk mengisi sejumlah posisi.