Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Likuiditas, PBOC Suntikkan 200 miliar yuan

PBOC menawarkan pinjaman satu tahun sebesar 200 miliar yuan atau senilai US$29 miliar kepada bank dan menahan suku bunga acuan tetap pada 3,25%.
Yi Gang, Gubernur Bank Sentral China (PBOC)/Reuters
Yi Gang, Gubernur Bank Sentral China (PBOC)/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Sentral China (PBOC) secara tak terduga menambahkan likuiditas ke sistem perbankan pada Jumat (15/11/2019), untuk membantu para pemberi pinjaman selama musim pajak.

Langkah ini dilihat para analis sebagai tanda bahwa stimulus berskala besar tidak mungkin diberikan dalam waktu dekat.

PBOC menawarkan pinjaman satu tahun sebesar 200 miliar yuan atau senilai US$29 miliar kepada bank dan menahan suku bunga acuan tetap pada 3,25%.

"Saat ini ikuiditas dalam sistem perbankan berada pada tingkat wajar dan cukup. Kucuran dana ini dilakukan guna mengimbangi kebutuhan pendanaan perusahaan untuk membayar pajak," menurut pernyataan PBOC, dikutip melalui Bloomberg, Jumat (15/11/2019).

Pada saat yang sama, bank sentral juga mengucurkan dana sebesar 40 miliar yuan, menanggapi pemangkasan giro wajib minimum yang diumumkan sebelumnya, sehingga total injeksi dana menjadi 240 miliar yuan.

Bank sentral sebelumnya berupaya menahan diri untuk tidak menambah uang tunai melalui operasi pasar terbuka selama 15 hari berturut-turut, dengan alasan likuiditas masih cukup.

Injeksi dana moderat ini menunjukkan bank sentral tetap berkomitmen untuk menahan pelonggaran moneter, bahkan dengan perlambatan ekonomi lebih lanjut pada Oktober karena investasi dan permintaan yang lemah.

Dalam strategi tambahan lain yang bertujuan untuk menopang output, para pembuat kebijakan pekan ini telah melonggarkan persyaratan modal untuk berinvestasi dalam proyek-proyek infrastruktur.

"Ini adalah operasi pelonggaran marginal lainnya, karena likuiditas yang dilepaskan dari pemotongan rasio cadangan mungkin tidak cukup untuk menutupi permintaan pendanaan selama masa pembayaran pajak," kata Peiqian Liu, ekonom China di Natwest Markets Plc, Singapura.

Liu juga merunjuk pada pola bahwa PBOC cenderung melakukan operasi peminjaman jangka menengah sekitar pertengahan bulan sejak Juli, menjelang pengumuman penyesuaian suku bunga pinjaman, suku bunga acuan de facto untuk pinjaman baru bank.

"Operasi pertengahan bulan akan menjadi hal yang biasa masa depan, karena PBOC menggunakannya sebagai alat untuk mendorong suku bunga pinjaman lebih rendah," katanya.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah China bertenor 10 tahun sedikit berubah menjadi 3,26%, sedangkan Shanghai Composite Index stagnan hingga pertengahan hari.

David Qu, ekonom Bloomberg Economics, mengatakan perlambatan dalam ekspansi kredit mungkin menjadi motivasi lain untuk operasi PBOC kali ini.

Menurutnya, PBOC mungkin ingin menyediakan dana jangka panjang kepada bank untuk membantu mempercepat ekspansi kredit.

"Saya pikir bank sentral tidak ingin mengirim sinyal kuat. Mereka selalu mengawasi risiko keuangan, jadi akan sangat berhati-hati saat melakukan pelonggaran," kata Stephen Chiu, analis Asia FX dan suku bunga di Bloomberg Intelligence.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper