Kabar24.com, JAKARTA — Kalangan akademisi menilai mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki dua kelebihan untuk memimpin badan usaha milik negara atau BUMN.
Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB) Donald C. Lantu meyakini bahwa rencana penempatan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di BUMN telah mempertimbangkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan.
Kelebihan Ahok, menurut Donald, telah terekam selama memimpin DKI Jakarta dalam kurun 2014—2017.
“Kenapa dipilih? Berarti kan punya kekuatan,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (15/11/2019).
Donald menjelaskan bahwa kekuatan pertama Ahok adalah kemampuan membuat sistem agar organisasi berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan pengalaman Ahok di Pemprov DKI Jakarta membangun sistem performa manajemen, standar operasional prosedur, dan penerapan sistem digital.
Kelebihan kedua Ahok, tambah Donald, adalah kemampuan membangun budaya berbasis kinerja. Selama memimpin Pemprov DKI Jakarta, Ahok dinilai dapat mendorong bawahan berperilaku berdasarkan budaya tersebut.
“Ini sebagaimana budaya kinerja yang terlihat di perusahan besar seperti Unilever atau Telkom,” ujarnya.
Sebagaimanan diberitakan sebelumnya, Ahok mendatangi kantor Kementerian BUMN pada Rabu (13/11/2019) untuk menemui Menteri BUMN Erick Thohir. Kepada wartawan, dia mengaku ditawari untuk bergabung dengan perusahaan pelat merah.
Keesokan harinya, Presiden Joko Widodo mengkonfirmasi rencana penempatan Ahok di BUMN. Meski demikian, Jokowi belum memastikan jabatan dan perusahaan yang bakal ditempati bekas tandemnya di Pemprov DKI Jakarta itu.
“Kita tahu kinerjanya Pak Ahok. Jadi ini masih dalam proses seleksi,” kata Jokowi.