Bisnis.com, JAKARTA - Politikus PDIP Dewi Tanjung mengaku menerima 20 pertanyaan dalam pemeriksaan perdananya sebagai pelapor yang menuduh penyerangan terhadap Novel Baswedan rekayasa.
Dia menuduh itu justru setelah kepolisian tak kunjung mengungkap pelaku penyiraman air keras ke wajah senior KPK itu setelah 2,5 tahun berlalu.
Pemeriksaan terhadap Dewi Tanjung berlangsung di Polda Metro Jaya selama dua jam sejak Pukul 15.30 WIB. Dalam pemeriksaan itu pula Dewi mengaku menyerahkan beberapa alat bukti kepada penyidik antara lain rekaman CCTV, foto-foto Novel dari media online, dan juga link berita.
"Tadi ada sekitar 20 pertanyaan yang ditanyakan penyidik. Pertanyaan seputar perkara ya, seputar kasus yang saya laporkan," kata Dewi di Polda Metro Jaya, Senin (11/11/2019).
Usai pemeriksaan Dewi Tanjung mengaku tak gentar soal rencana pengaduan balik dari Novel Baswedan. Seperti diketahui sejumlah kalangan mengecam apa yang dilakukan Dewi Tanjung sebagai fitnah.
Indonesia Corruption Watch, misalnya, mencurigai laporan itu pengalihan dari upaya mencari tersangka pelaku penyerangan Novel. Adapun YLBHI menganggapnya termasuk upaya pelemahan dukungan terhadap KPK.
Baca Juga
Setengah bergurau, Dewi Tanjung menjawabnya, "Ya nggak apa-apalah, kan itu haknya Pak Novel juga mau laporkan saya balik. Masa saya harus bilang wow gitu?"
Dewi Tanjung bahkan menantang lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang juga akan melaporkan dirinya atas dugaan penyebaran hoax dan fitnah. Caleg yang gagal dalam pileg lalu tersebut menyatakan sudah siap atas risiko melaporkan Novel.
"Suruh saja mereka membuktikan di mana hoax, bohongnya, fitnahnya, ya kan," kata dia.