Bisnis.com, JAKARTA - Dua maskapai Negeri Paman Sam yakni Southwest Airlines dan American Airlines Group Inc tidak akan mengoperasikan kembali pesawat Boeing 737 MAX sampai awal Maret 2020.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (9/11/2019), Southwest dan American, yang merupakan dua maskapai besar di Amerika Serikat, telah mengkaji kembali target pertumbuhan mereka dan bersama-sama membatalkan lebih dari 300 penerbangan dalam sehari. Hal ini menekan laba seiring dengan pengurangan penerbangan yang menggunakan Boeing 737 MAX.
Southwest telah mengandalkan strategi pertumbuhan perusahaan lewat pesawat lorong tunggal terbaru milik Boeing tersebut. Perusahaan ini sebelumnya telah membatalkan seluruh penerbangan dengan 737 MAX sampai 8 Februari 2020 dan saat ini diperkirakan baru mulai beroperasi lagi pada 6 Maret 2020, kendati kemungkinan bisa mundur kembali.
Boeing saat ini sedang menghadapi tekanan untuk mendapatkan izin menerbangkan kembali 737 MAX sebelum akhir tahun ini, seperti yang telah ditargetkan.
Sementara itu, American Airlines menyatakan memiliki rencana untuk kembali mengoperasikan 737 MAX pada layanan komersial 5 Maret tahun depan. Maskapai ini berencana untuk mengadakan tes terbang bagi anggota tim dan perwakilan undangan sebelum tanggal tersebut, setelah pesawat jenis 737 MAX tersertifikasi.
Maskapai AS lainnya, United Airlines, meniadakan penerbangan dengan 737 MAX sampai Januari tahun depan, tetapi hingga kini belum menyampaikan adanya perpanjangan waktu.
Reuters sebelumnya melaporkan pada minggu ini bahwa regulator perbangan AS dan Uni Eropa akan kembali ke fasilitas produksi Rockwell Collins di Iowa untuk melengkapi audit dokumen sistem perangkat lunak milik Boeing.
Hal tersebut diperlukan setelah ditemukannya kekurangan kelengkapan dokumen. Boeing mengakui mereka harus mengajukan dokumen yang telah direvisi. Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah kapan Boeing bisa melengkapi sertifikasi tes terbang.
Sebagai informasi, pesawat 737 MAX yang merupakan produk Boeing terlaris telah dikandangkan sejak Maret 2019 setelah mengalami kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia. Tragedi tersebut menewaskan 346 orang.
Pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa ada ada kemungkinan Boeing bakal mendapatkan persetujuan untuk kembali menerbangkan 737 MAX sebelum akhir Desember tahun ini.
Dua hari yang lalu, CEO American Airlines Doug Parker menyampaikan jika dia berharap bahwa pesawat 737 MAX segera mendapatkan sertifikasi dalam waktu dekat.