Bisnis.com, JAKARTA - Kongres ke-2 Partai NasDem tidak mengundang Presiden Joko Widodo dalam acara konsolidari internal partai tersebut. Nasdem justru meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membuka acara.
Panitia Pelaksana Kongres ke-2 Partai NasDem, Charles Meikyansah menjelaskan alasan partainya tak mengundang Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke acara pembukaan konsolidasi internal partai tersebut.
Charles mangatakan, hal itu dilakukan karena kongres kali ini berbeda dengan kongres pertama. Kongres ke-2 kali ini berdekatan dengan ulang tahun partai NasDem yang ke 8. Kongres dilakukan pada 8-10 November, sedangkan ulang tahun NasDem pada 11 November.\
Dengan waktu yang relatif bebarengan, ujar Charles, panitia harus mengatur jadwal agar tidak berbenturan dengan jadwal presiden karena tidak mungkin dua momen sekaligus dibuka oleh presiden.
"Karena momen ulang tahun adalah momen berharga, maka NasDem memutuskan untuk mengundang presiden di acara ulang tahun," ujar Charles.
Tidak hanya Jokowi, NasDem juga mengundang seluruh pimpinan partai politik baik partai koalisi maupun oposisi ke acara ulang tahun. "Mengapa ulang tahun ke 8 kali ini begitu penting bagi NasDem? Karena kami mendapatkan kado yang spesial yaitu kenaikan yang signifikan baik perolehan suara secara nasional maupun kursi di parlemen," ujar Charles.
Untuk acara konsilidasi internal partai, NasDem meminta Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta yang membuka acara kongres lima tahunan ini. Biasanya, presiden yang membuka acara konsilidasi internal partai-partai.
"Kenapa kok Anies? Karena kalau kongres dilakukan di Sulawesi Tenggara, maka yang akan membuka kongres NasDem adalah Gubernur Ali Mazi yang merupakan kader NasDem".
Charles menampik Kongres NasDem yang tidak dibuka oleh presiden, merupakan sikap NasDem untuk menjadi partai oposisi. "Retorika di atas sejatinya tidak tepat," ujar dia.