Bisnis.com, JAKARTA - Raksasa layanan pembayaran China, Alipay dan WeChat Pay, berencana untuk membuka platformnya kepada orang asing yang mengunjungi daratan China.
Aplikasi yang mendominasi pembayaran di seluruh negeri dan bahkan telah menggantikan uang tunai pada sejumlah bisnis, mengharuskan pengguna memiliki akun lokal, sebagian karena kekhawatiran otoritas tentang pencucian uang dan arus kas lintas batas.
Membuka diri bagi wisatawan asing dapat memberikan dorongan tambahan untuk membelanjakan uang mereka melalui platform tersebut, tetapi bagi perusahaan di luar negeri, akses ini memiliki implikasi besar, berpotensi membuka jalan bagi adopsi sistem serupa di luar negeri.
"Saat ini saja, logo Alipay dan WeChat Pay sudah banyak terlihat di toko-toko dan taksi di kota-kota besar di seluruh dunia karena kedua perusahaan itu fokus membantu para pelancong China yang pegi berlibur di luar negeri," dikutip melalui Bloomberg, Rabu (6/11/2019).
Implementasi sistem aplikasi layanan pembayaran ini diharapkan dapat memanfaatkan infrastruktur eksisting untuk menarik penduduk lokal di tujuan tersebut.
Yang pasti, kemampuan untuk bekerja dengan kartu kredit masih tertunda. Dalam pengumumannya, Alipay Ant Financial meletakkan sistem yang akan mengatasi batasan saat ini dan dapat segera dimulai.
Alipay mengatakan bahwa ini memungkinkan para pelancong menggunakan layanan kartu prabayar yang disediakan oleh Bank of Shanghai. Itu berarti pelanggan harus secara berkala mengisi akun itu, yang jumlahnya terbatas.
Yang pasti, akses untuk bekerjasama dengan kartu kredit masih tertunda. Dalam pengumumannya, Alipay Ant Financial meletakkan sistem yang akan membangun sebuah sistem baru untuk mengatasi batasan yang ada saat ini dan dapat segera dimulai.
Alipay mengatakan bahwa mereka akan memungkinkan para pelancong menggunakan layanan kartu prabayar yang disediakan oleh Bank of Shanghai.
Itu berarti pelanggan harus secara berkala mengisi dana ke dalam akun itu, yang jumlahnya terbatas.
Sebaliknya, WeChat Pay dari Tencent Holdings Ltd. bermaksud untuk membiarkan orang lebih langsung menghubungkan semua kartu yang mereka miliki ke aplikasinya.
Dalam pernyataan dukungannya, Visa menggambarkan rencana tersebut dan mengungkapkan bahwa pada dasarnya mereka akan memungkinkan kartunya bekerja dan diterima di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
"Kemitraan ini berarti bahwa kita akan bekerja menuju masa depan di mana pemegang kartu Visa akan dapat menggunakan kartu mereka di China, di mana jutaan tempat menerima pembayaran melalui WeChat, daripada harus bergantung pada uang tunai," ujar Visa.
Sebuah artikel dari Tencent News mencatat bahwa Tencent, di bawah panduan dari regulator, telah mendiskusikan kerja sama dengan operator jaringan kartu asal Amerika Sertikat seperti Visa, Mastercard, American Express dan Discover serta JCB Jepang untuk mendukung penautan kartu kredit luar negeri dengan Wechat Pay.