Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Seknas Jokowi : Kami Tidak Pernah Menuntut Jabatan

Seknas Jokowi menyayangkan pernyataan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang menyebut partai pendukung dan relawan yang tidak tertampung di kabinet akan dimasukkan jadi staf KSP.
Ribuan kader dan simpatisan sejumlah parpol pengusung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin menghadiri Kampanye Terbuka di Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Serang, Banten, Minggu (24/3/2019)./Antara
Ribuan kader dan simpatisan sejumlah parpol pengusung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin menghadiri Kampanye Terbuka di Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Serang, Banten, Minggu (24/3/2019)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Seknas Jokowi menyayangkan pernyataan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang menyebut partai pendukung dan relawan yang tidak tertampung di kabinet akan dimasukkan jadi staf KSP.

"Pak Moeldoko, jangan pernah merasa berhutang budi kepada relawan sehingga harus berbelas kasih untuk membalas jasa relawan dengan cara menawarkan posisi staf KSP kepada Relawan. Kami tidak pernah menuntut jabatan atas pengorbanan jiwa dan raga kami untuk memenangkan Jokowi di 2014 dan 2019," ujar Sekjen Seknas Jokowi, Dedy Mawardi dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Menurut dia, pada saat Presiden Jokowi menentukan kabinet baik tahun 2014 maupun 2019 relawan tidak pernah kecewa apalagi marah walau tidak masuk karena itu hak prerogatif Presiden.

"Kami juga tidak pernah mendorong relawan untuk masuk di kabinet, walaupun kami sangat siap jika diberikan tugas oleh bapak Jokowi," kata Dedy.

Moeldoko, kata Dedy, cukup mengucapkan terima kasih kepada relawan dan tak perlu sibuk menawarkan jabatan atau posisi di KSP.

"Lebih baik Moeldoko membantu Pak Presiden. Jadikan KSP seperti West Wing di Gedung Capitol itu. KSP jangan dijadikan shelter. Kami Seknas Jokowi akan tetap dan siap membantu pak Jokowi," tuturnya.

Seknas Jokowi juga telah bekerja keras untuk memenangkan Jokowi di Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.

"Kami tidak dapat jabatan tidak soal karena urusan kami ketika dukung Jokowi bukanlah urusan jabatan, tetapi urusan perubahan bangsa ini ke depan," tegas Dedy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper